Saturday, September 28, 2013

Menari di Gurun

Photo source: http://www.prophotography.co.za/blogpics/5b2a397a18ce_D5DC/NAM11_5600-copy.jpg
[Latepost]

40 tahun kerasnya gurun telah mendewasakan Musa. Begitulah kukira yang terjadi. Musa menghabiskan 40 tahun pertama hidupnya dalam kemewahan Mesir. Didikan sebagai bangsawan ternyata tak membuat dia bijak. Bahkan kesadarannya sebagai bagian dari umat ibrani yang mendapat penyertaan Tuhan membuat dia berakhir dengan membunuh. 

Betapa bahyanya rasa tinggi hati dan rasa lebih baik dari orang lain itu, tinggi hati membuat dia beranggapan menghilangkan nyawa itu adalah hal yang benar. Lalu kaburlah ia dan tinggal di gurun. Di sana ia menikah dan memiliki anak. Memang tak dicritakan apa yang terjadi selama 40 tahun itu. Tapi respon Musa kemudian saat ia diutus Allah untuk menjadi penyelamat bangsanya, membuat kita mengetahui bahwa Musa sudah jauh dari rasa sombong dan tinggi hati oleh karena identitas yang melekat pada dirinya. 

Empty My Hands

[LATEPOST]
Photo source: http://kurtstrenck.files.wordpress.com/2012/04/hand-palm-5-empty2.jpg
I've got voices in my head and they are so strong
And I'm getting sick of this oh Lord, how long
Will I be haunted by the fear that I believe
My hands like locks on cages
Of these dreams I can't set free
But if I let these dreams die
If I lay down all my wounded pride
If I let these dreams die
Will I find that letting go lets me come alive
So empty my hands 

Trauma BTKV

Pneumotoraks?
Klasifikasi pneumotoraks (Deslaurier’s):
·         Spontan
o   Prmer )pd individu sehat arau normal)→ orang muda!
o   Sekunder (ada penyakit paru yang mendasari) : neoplasm, COPD, infeksi
·         Traumatic
·         Iatrogenic

Beda pneumotoraks primer dan sekunder (Deslaurier’s) SUARA

Primer
Sekunder
Symtoms dominated
Pain
Shortness of breath
Underlying disease
No
Yes
Age
< 30 y.o.
>45 y.o.
Recurrence
10-15%
>50%
Assessment Histopatology
Apical blebs
Diffuse lung disease

REFERAT MORNING REPORT

Pembimbing :

Dr. HANTORO ISHARDYANTO, Sp.B (ONK)



DEPT/SMF. ILMU BEDAH RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
2012

1.        INDIKASI MASUK RUMAH SAKIT PASIEN LUKA BAKAR
Sistem Grading untuk Keparahan Luka Bakar dan Pembagian Penanganan Luka Bakar Berdasarkan American Burn Association

Odontogram

Download File

Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal
Rumah sakit umum daerah dr. Soetomo Surabaya

NIM: 010810581

KARTU IDENTITAS GIGI DAN MULUT

I.  Nama              : Cyntia Puspa Pitaloka
     Kelamin           : Perempuan
Umur              : 23 tahun
Agama            : Kristen
Pekerjaan        : Dokter Muda
Alamat            : Jalan Ogan 5, Pelem Pare Kediri 64213

Puskesmas Banyu Urip

1.1              Latar Belakang
Ilmu kedokteran selalu berkembang secara dinamis, dulu ilmu kedokteran hanya berdasarkan pengalaman empiris saja dimana keahlian pengobatan didapatkan secara turun menurun dari generasi sebelumnya atau berdasarkan pengalaman yang pernah didapat. Namun dengan hadirnya para ilmuwan dan cendekiawan di akhir era 1900-an, pengobatan yang dilakukan mulai berdasar atas penelitian klinis dan trial yang dilakukan di rumah-rumah sakit. Akibat perawatan di rumah sakit yang cukup mahal dan jumlah penyakit di masyarakat yang masih tinggi, maka pengobatan yang bersifat kuratif atau hanya mengobati pasien tanpa memperhatikan hal-hal lain dianggap belum cukup. Oleh sebab itu, mulai berkembanglah konsep Era Kesehatan Masyarakat atau Public Health Era, Menurut konsep ini, tenaga kesehatan tidak hanya melakukan tindakan kuratif saja, melainkan juga tindakan promotif, prevetif, dan rehabilitatif. Untuk Menjalankan konsep ini maka pemerintah membentuk Pusat Kesehatan Masyarakat atau yang bisa disebut dengan Puskesmas.

TINGKAT KEPUASAN MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN UNIT RAWAT INAP PUSKESMAS BARENG KECAMATAN BARENG KABUPATEN JOMBANG

Download Folder

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang Masalah
Pusat kesehatan masyarakat atau yang lebih dikenal dengan nama puskesmas merupakan pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang diharapkan mampu menyelenggarakan pembangunan kesehatan yang terpadu dan menyeluruh untuk menunjang pembangunan bangsa. Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah tercapainya kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia sehat. Salah satu indikator kecamatan sehat yang ingin dicapai adalah cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu. Puskesmas akan selalu berupaya menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar dan memuaskan masyarakat, mengupayakan pemerataan pelayanan kesehatan serta meningkatkan efisiensi pengelolaan dana sehingga diharapkan mutu pelayanan kesehatan di puskesmas akan terjamin.

Sirosis Hepatis

I.             IDENTITAS
Nama                     : Ny. M.
Jenis kelamin          : Wanita
Umur                      : 53 tahun
Status                     : Sudah menikah
Suku/Bangsa          : Jawa/Indonesia
Agama                   : Islam
Alamat                   : Putat Jaya, Surabaya
Pekerjaan               : Ibu Rumah Tangga
No. Rekam Medik  : 12.23.82.62
Pemeriksaan            : 25 April 2013
Tanggal MRS          : 24 April 2013

I.              KELUHAN UTAMA
Perut membesar

II.           ANAMNESIS
A.  Riwayat Penyakit Sekarang
Perut membesar sejak 1 minggu sebelum MRS. Membesar perlahan-lahan. Perut yang membesar tidak keras dan seperti berisi air. Tidak didapatkan nyeri pada perut, dan tidak teraba adanya benjolan. Perut terasa sebah, sering merasa mual tetapi tidak muntah.

Dengue Hemorrhagic Fever

I.             IDENTITAS
Nama                     : Tn. LH
Jenis kelamin          : Laki-laki
Umur                      : 28 tahun
Status                     : Sudah menikah
Suku/Bangsa          : Jawa/Indonesia
Agama                   : Islam
Alamat                   : Darmo Indah Timur
Pekerjaan               : Pegawai Toko
No. Rekam Medik  : 12.24.73.05
Pemeriksaan            : 31 Mei 2013
Tanggal MRS          : 30 Mei 2013

I.              KELUHAN UTAMA
Panas

II.           ANAMNESIS
A.  Riwayat Penyakit Sekarang
Panas dirasakan pasien sesak 4 hari sebelum MRS. Panas langsung tinggi dan terus-menerus. Tidak ada variasi panas dalam sehari. Pasien sudah minum obat parasetamol tapi panas tetap tinggi. Setelah dirawat di rumah sakit selama sehari dan mendapat obat, panas turun.

Chronic Kidney Disease

I.             IDENTITAS
Nama                     : Tn. LH
Jenis kelamin          : Laki-laki
Umur                      : 28 tahun
Status                     : Sudah menikah
Suku/Bangsa          : Jawa/Indonesia
Agama                   : Islam
Alamat                   : Darmo Indah Timur
Pekerjaan               : Pegawai TOko
No. Rekam Medik  : 12.24.73.05
Pemeriksaan            : 31 Mei 2013
Tanggal MRS          : 30 Mei 2013

I.              KELUHAN UTAMA
Panas

II.           ANAMNESIS
A.  Riwayat Penyakit Sekarang
Panas dirasakan pasien sesak 4 hari sebelum MRS. Panas langsung tinggi dan terus-menerus. Tidak ada variasi panas dalam sehari. Pasien sudah minum obat parasetamol tapi panas tetap tinggi.

Congestive Heart Failure

I.             IDENTITAS
Nama                     : Tn. S
Jenis kelamin          : Pria
Umur                      : 52 tahun
Status                     : Sudah menikah
Suku/Bangsa          : Madura/Indonesia
Agama                   : Islam
Alamat                   : Madura
Pekerjaan               : PNS
No. Rekam Medik  : 12.23.04.78
Pemeriksaan            : 30 Maret 2013
Tanggal MRS          : 29 Maret 2013

I.              KELUHAN UTAMA
Sesak

II.           ANAMNESIS
Pasien rujukan dari RS Sumenep
A.  Riwayat Penyakit Sekarang
Sesak sejak 10 hari sebelum datang ke IRD RSDS, memberat sejak 5 hari sebelum masuk ke IRD RSDS. Sesak “ngrongsong” dirasakan saat beraktivitas sehari-hari, saat istirahat sesak berkurang

Pterigium

BAB 1
PENDAHULUAN

Pterigium adalah satu dari beberapa kondisi mayor yang mengancam penglihatan di negara berkembang (Saerang, 2013). Pterigium merupakan pertumbuhan epitel konjungtiva bulbi dan jaringan ikat subkonjungtiva pada mata dan dapat menganggu penglihatan (Erry dkk, 2011). Kondisi ini menciptakan beberapa masalah, termasuk mata kering (dry eye), astigmatisme irregular, dan masalah kosmetik yang sulit diterima (Saerang, 2013). Pada tingkat lanjut, pterigium berpotensi menimbulkan kebutaan dan membutuhkan operasi kompleks untuk rehabilitasi visual secara penuh (Gazzar, 2002).
Distribusi pterygium tersebar di seluruh dunia, tetapi lebih banyak di daerah iklim panas dan kering yangmerupakan karakteristik dari daerah di sekitar khatulistiwa (Saerang, 2013). Di populasi, prevalensi pterigium bervariasi, mulai 1,2% di daerah perkotaan pada penduduk berkulit putih, sampai 23,4% pada populasi berkulit hitam di Barbados (Gazzar, 2002). Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar tahun 2007, prevalensi pterigium di Indonesia pada kedua mata didapatkan 3,2% sedangkan pterigium pada satu mata 1,9% dengan prevalensi yang meningkat dengan bertambahnya umur.  Jawa timur menduduki peringkat keenam di Indonesia dengan prevalensi 4,9% pada kedua mata, dan 2,7% pada satu mata (Erry dkk, 2011).

Hyper IgE Syndrome

STATUS PEDIATRI
I.                   DATA PRIBADI
1.      Nama               : An. C
2.      Umur               : 2 tahun
3.      Jenis Kelamin  : Perempuan
4.      Alamat                        : Kedung Baruk, Surabaya

II.                ANAMNESIS
1.      Keluhan Utama
Luka-luka di kepala gatal sering  kambuh + terdapat lapisan putih di mulut, Tdk disertai panas/ muntah/ diare/ batuk pilek
Riwayat sejak usia 2 hari terdapat bintik-bintik merah di kepala dan berpola seperti kupu-kupu yang sering kambuh dan dikira SLE.
Pasien tidak mencret, tidak panas, dan tidak batuk pilek. Nafsu makan dan minum baik. Pasien pernah periksa dan tes di poli PIPI 2x tetapi dinyatakan negatif.

Rhematoid Heart Disease

STATUS PEDIATRI
I.                   DATA PRIBADI
1.      Nama               : An. I
2.      Umur               : 8 tahun 5 bulan
3.      Jenis Kelamin  : Perempuan
4.      Alamat                        : Madura
5.      Orang tua        :
·      Ibu              : Ny. M.
·      Usia                        : 40 tahun
·      Pekerjaan    : Ibu Rumah Tangga
·      Pendidikan : Tidak sekolah

II.                ANAMNESIS
Pemeriksaan                : 18 Februari 2013
MRS                            : 13 Februari 2013
1.      Keluhan Utama
Saat ini tidak ada keluhan
2.      Kondisi saat ini
Pasien terbaring di bed tanpa O2 support. Saat ini pasien sudah tidak sesak, dada tidak berdebar-debar, tidak panas, tidak batuk, dan tidak pilek. Nyeri perut (-). Mual (-). Muntah (-).Nafsu makan dan minum baik. BAB/BAK seperti biasa.

DIARE AKUT DEHIDRASI RINGAN SEDANG

STATUS PEDIATRI
I. DATA PRIBADI
1.    Nama                      : By. AL
2.    Umur                      : 10 bulan
3.    Kelamin                  : laki-laki
4.    Alamat                    : Tanah Kali Kedinding
5.    Orang tua              
a)    Ayah
Nama                 : Tn. R
Umur                 : 28 tahun
Pendidikan        : SMA
Pekerjaan           : Swasta
b)   Ibu
Nama                 : Ny. F.
Umur                 : 23 tahun
Pendidikan        : SMA
Pekerjaan           : Ibu Rumah Tangga
II. ANAMNESIS
Tanggal pemeriksaan   : 17 Januari 2013
1.    Keluhan Utama      : Diare
2.    Penyakit Sekarang  :
Pasien mengalami diare sejak pagi hari, sehari SMRS. Sekali diare, volumenya + ½ gelas aqua. Frekuensi diare pada pagi itu + 3 kali. Diare berwarna kuning dengan konsistensi lembek. Tidak ada darah dan lendir. Pada malam harinya, diare bertambah sering, + 10 kali sampai pagi hari SMRS. Diare cair encer dengan sedikit ampas, berwarna kuning, tidak ada darah dan lendir.

NEONATAL PRETERM + BBLR + KMK

STATUS PEDIATRI
I. DATA PRIBADI
1.    Nama                      : By. Ny. SW
2.    Umur                      : 1 hari
3.    Kelamin                  : perempuan
4.    Alamat                    : Karangmenjangan
5.    Orang tua              
a)    Ayah
Nama                 : Tn. H
Umur                 : 35 tahun
Pendidikan        : SMA
Pekerjaan           : Swasta
b)   Ibu
Nama                 : Ny. SW
Umur                 : 28 tahun
Pendidikan        : SMA
Pekerjaan           : Ibu Rumah Tangga

II. ANAMNESIS
Tanggal pemeriksaan   : 6 Februari 2013
1.    Keluhan Utama      : Sesak
2.    Penyakit Sekarang  :

Infeksi Virus Dengue

STATUS PEDIATRI
I. DATA PRIBADI
1.    Nama                      : An. WA
2.    Umur                      : 13 tahun
3.    Kelamin                  : laki-laki
4.    Alamat                    : Gubeng Masjid Surabaya
5.    Orang tua              
a)    Ayah
Nama                 : Tn. R (Alm)
b)   Ibu
Nama                 : Ny. L
Umur                 : 50 tahun
Pendidikan        : SD
Pekerjaan           : Swasta

II. ANAMNESIS
Tanggal MRS              : 10 Februari 2013
1.    Keluhan Utama      : Panas
2.    Penyakit Sekarang  :

SKROFULODERMA

STATUS PEDIATRI
I. DATA PRIBADI
1.    Nama                      : An. N.H.
2.    Umur                      : 1 tahun 8 bulan
3.    Kelamin                  : perempuan
4.    Alamat                    : Bangkalan
5.    Orang tua              
a)    Ayah
Nama                 : Tn. H
Umur                 :  tahun
Pekerjaan           : Nelayan
b)   Ibu
Nama                 : Ny. I
Umur                 :  tahun
Pekerjaan           : Ibu Rumah Tangga

II. ANAMNESIS
Tanggal pemeriksaan   : 29 Januari 2013
1.    Keluhan Utama      : Perut besar
2.    Penyakit Sekarang  :
Perut pasien membesar dan keras sejak usia 2 bulan (18 bulan yang lalu). Nyeri perut (-). BAB warna kuning kecoklatan. BAK warna kuning bening. Kuning di tubuh (-). Sesak (-). Demam ringan sejak usia 2 bulan, demam hilang-timbul. Batuk dan pilek (+) sejak usia 2 bulan, hilang-timbul. Batuk dan pilek (+) sejak 5 hari SMRS. Berat badan sulit bertambah sejak usia 7 bulan. Nafsu makan baik. Makan + 3x  ½ piring/hari. Muntah (-). Mencret (-). Muncul 2 benjolan di leher kanan 7 bulan yang lalu, satu pecah ½ bulan yang lalu.