Friday, September 27, 2013

The Silent Killer


The Silent Killer
Markus 1:35-39

Ilustrasi:
Pernahkah kamu mendengar tentang silent killer? Secara sederhana, silent killer dapat diartikan sebagai pembunuh yang bekerja secara perlahan-lahan. Contoh yang sedang ngetrend saat ini tentang silent killer adalah penyakit jantung koroner. Penyakit ini tidak serta merta timbul pada seseorang dalam hitungan jam atau hari sehingga mendadak serangan jantung. Namun proses penyakit ini berlangsung sedikit demi sedikit sejak orang tersebut masih muda. Sedikit demi sedikit, lemak dan kolesterol tertimbun dalam saluran pembuluh darah jantung. Tahun demi tahun, karena kebiasaan makan yang salah, timbunan itu bertambah tebal sehingga pembuluh darah menyempit atau terbuntu yang menimbulkan sakit luar biasa. Orang menyebutnya sebagai serangan jantung, yang meskipun tampaknya timbul sebagai serangan yang mendadak, pada kenyataannya, hal itu telah terjadi lama tanpa disadari.


Diskusi:
Menurutmu, bagaimanakah cara "the silent killer" bekerja sehingga seseorang tidak sadar bahwa dia sedang dalam bahaya? Apakah sejak semula sudah memberikan tanda-tanda tentang dampak yang akan ditimbulkan sehingga seseorang berhenti melakukan kebiasaan buruk itu?

Pertanyaan Pendahuluan:
The Silent Killer tidak hanya menjadi penyakit yang menyerang tubuh jasmani manusia, namun silent killer seperti ini juga dapat menyerang kerohanian manusia. Seperti yang dikatakan oleh Jim Elliot, seorang martir Kristen, bahwa iblis bekerja melalui ketiga unsur ini: yaitu kebisingan, ketergesa-gesaan, dan orang-orang. Dalam hal apakah ketiga hal itu menjadi "the silent killer" dalam hubungan pribadimu dengan Tuhan? Pernahkah kamu mengalami keadaan yang demikian: ketiga hal tadi menawanmu secara perlahan dan kamu tidak menyadari bahwa kamu sedang dibawa jauh dari Tuhan? Manakah yang paling sering membuatmu teralih dari Tuhan?

Baca Markus 1:35-39 
1.         Hari itu adalah hari pertama dalam suatu minggu. Pada hari Sabat sebelumnya, Tuhan Yesus melakukan banyak hal sepanjang hari. Apa sajakah itu? (Mark 1:21, 25, 31, 32-34).

2.         Jika kamu menempatkan posisimu sebagai Tuhan Yesus, kira-kira apa yang kamu rasakan? Dalam situasi seperti itu, apa yang biasanya kamu lakukan?

3.         Setelah segala kesibukan pada hari sebelumnya, apa yang Tuhan Yesus lakukan untuk memulai hari?

4.         Kira-kira jam berapa waktu itu?

5.         Mengapa Tuhan Yesus melakukannya saat hari masih gelap?

6.         Pada pertanyaan di nomor 2, kita sudah berandai-andai mengenai apa yang diarasakan Tuhan Yesus setelah semua kesibukannya. Kira-kira, apa yang menjadi alasan Tuhan Yesus untuk bangun pagi dan berdoa di saat Dia sendiri sangat lelah?

Jika kita membaca keseluruhan kitab Markus, kita akan mendapati 3 scene penting di mana dikisahkan Tuhan Yesus mengambil waktu bersama Tuhan dalam kesendirian dan dalam gelap:
1.         Pada awal pelayanan-Nya (ayat 35 yang kita baca sekarang, saat Yesus menyatakan kepada murid-Nya bahwa tujuan kedatangan-Nya adalah untuk memberitakan Injil)
2.         Pada pertengahan pelayanan-Nya (Mark 6:46, bdk Mat 14:23 peristiwa Yesus berjalan di atas air "ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ")
3.         Menjelang akhir pelayanan-Nya (Mark 14:32, setting: setelah perjamuan malam)
Ketiga peristiwa ini mengacu pada saat yang penting di mana Tuhan Yesus akan memulai tantangan dalam pelayanan-Nya. Tapi dalam setiap hal di atas, Tuhan Yesus memperoleh kekuatan melalui doa dan waktu teduh-Nya bersama Bapa.

7.         Pada ayat 36 ditulis "Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul Dia", apakah arti menyusul dalam bagian ini?

8.         Menurutmu, apa yang murid-murid harapkan dari respon Yesus saat mereka mengatakan bahwa orang-orang banyak mencari Dia?


Refleksi dan Penerapan:
1.         Tuhan Yesus, sebelum melaksanakan tugas besar yang akan dilakukan-Nya, yaitu memberitakan Injil, lebih memilih untuk menyendiri dan berdoa kepada Bapa daripada sibuk menyiapkan strategi atau perbekalan lainnya. Dalam waktu sempit yang Dia miliki, Dia tahu apa yang menjadi prioritas utama hidup-Nya. Bagaimana dengan kita? Saat menghadapi hal besar (ujian, pertandingan, dll), apa yang biasanya menjadi prioritas kita? Apa yang dikatakan melalui Firman Tuhan mengenai prioritasmu?

2.         Seringkali, kita tidak begitu saja meninggalkan disiplin rohani, melainkan perlahan-lahan karena kesibukan atau hal lain, kita mundur pelan-pelan. Mulai dari tidak disiplin sehari sampai beberapa hari sampai seminggu. Waspada akan hal ini, marilah kita mengambil waktu sejenak untuk merefleksikan apakah kita sedang berada dalam keadaan ini? Jika penyakit rohani ini semakin berlanjut, apa yang mungkin terjadi?

3.         Relasi dengan Bapa adalah prioritas Tuhan Yesus dalam kehidupan-Nya. Komitmen apa yang akan kamu ambil untuk menjadikan relasi dengan Bapa dalam bentuk disiplin rohani sebagai prioritas?


4.         Hal-hal apa yang mungkin akan mengganggu relasi dengan Bapa dalam disiplin rohanimu? (berdoa, saat teduh, puasa, beribadah, Bible reading) Bagaimana kamu akan mengatasinya? 


Pendalaman Alkitab – Pegangan Pemimpin

The Silent Killer
Markus 1:35-39

Tujuan:
·         Peserta dapat melihat dirinya dan kesibukan pribadinya yang dapat menjauhkan dia dari Allah
·         Peserta dapat mewaspadai kebiasaan-kebiasaannya yang dapat menjadi silent killer untuk relasinya dengan Tuhan
·         Peserta dapat belajar dari teladan Yesus mengenai apa yang menjadi prioritas dalam kesibukan-Nya sebagai bekal untuk melaksanakan tugas-tugas yang lain
·         Peserta memahami pentingnya memiliki disiplin waktu teduh bersama Tuhan dalam pertumbuhan rohaninya
·         Peserta dapat mengambil komitmen untuk memiliki waktu teduh bersama Tuhan setiap hari

Ilustrasi:
Pernahkah kamu mendengar tentang silent killer? Secara sederhana, silent killer dapat diartikan sebagai pembunuh yang bekerja secara perlahan-lahan. Contoh yang sedang ngetrend saat ini tentang silent killer adalah penyakit jantung koroner. Penyakit ini tidak serta merta timbul pada seseorang dalam hitungan jam atau hari sehingga mendadak serangan jantung. Namun proses penyakit ini berlangsung sedikit demi sedikit sejak orang tersebut masih muda. Sedikit demi sedikit, lemak dan kolesterol tertimbun dalam saluran pembuluh darah jantung. Tahun demi tahun, karena kebiasaan makan yang salah, timbunan itu bertambah tebal sehingga pembuluh darah menyempit atau terbuntu yang menimbulkan sakit luar biasa. Orang menyebutnya sebagai serangan jantung, yang meskipun tampaknya timbul sebagai serangan yang mendadak, pada kenyataannya, hal itu telah terjadi lama tanpa disadari.

Diskusi:
Menurutmu, bagaimanakah cara "the silent killer" bekerja sehingga seseorang tidak sadar bahwa dia sedang dalam bahaya? Apakah sejak semula sudah memberikan tanda-tanda tentang dampak yang akan ditimbulkan sehingga seseorang berhenti melakukan kebiasaan buruk itu?
[Bantuan jawaban:
·         Bekeja dengan perlahan-lahan. Tidak radikal, namun menyusup sedemikian rupa sehingga seseorang tidak sadar bahwa gaya hidupnya salah.
·         Bekerja dengan Progresif: karena tidak ada gejala dan tanda yang timbul saat proses berlangsung, seseorang tidak menyadari bahwa lemak dan kolesterol yang dia makan menumpuk dan akhirnya menyumbat
·         Bekerja dengan menipu: Makanan berlemak dan berkolesterol jahat itu enak. Dan seseorang yang sedang diserang oleh PJK ini tidak sadar sehingga dia tetap saja makan dan tumpukan sumbatan itu semakin tebal. Karena tidak sadar itu, mungkin seseorang merasa "tertipu" dengan merasa dirinya aman]

Pertanyaan Pendahuluan:
The Silent Killer tidak hanya menjadi penyakit yang menyerang tubuh jasmani manusia, namun silent killer seperti ini juga dapat menyerang kerohanian manusia. Seperti yang dikatakan oleh Jim Elliot, seorang martir Kristen, bahwa iblis bekerja melalui ketiga unsur ini: yaitu kebisingan, ketergesa-gesaan, dan orang-orang. Dalam hal apakah ketiga hal itu menjadi "the silent killer" dalam hubungan pribadimu dengan Tuhan? Pernahkah kamu mengalami keadaan yang demikian: ketiga hal tadi menawanmu secara perlahan dan kamu tidak menyadari bahwa kamu sedang dibawa jauh dari Tuhan? Manakah yang paling sering membuatmu teralih dari Tuhan?

Baca Markus 1:35-39


1.       Hari itu adalah hari pertama dalam suatu minggu. Pada hari Sabat sebelumnya, Tuhan Yesus melakukan banyak hal sepanjang hari. Apa sajakah itu? (Mark 1:21, 25, 31, 32-34).
[Latar belakang:
Kalau kita membaca di bagian kitab sebelumnya, kita akan mengetahui bahwa pada hari sebelunya, yaitu hari Sabat, Tuhan Yesus sedang berada di Kapernaum, yaitu sebuah kota di Galilea. Pada hari Sabat itu, Yesus masuk ke rumah ibadat dan mengajar. Di rumah ibadat itu Ia pun mengusir Roh Jahat dari seorang yang kerasukan. Peristiwa pengusiran itu membuat orang-orang takjub dan kabar mengenai Yesus dan kuasa-Nya dengan cepat tersebar. Yesus menjadi terkenal di Kapernaum. Dari sana Ia pergi ke rumah Simon dan menyembuhkan ibu mertuanya yang sakit demam. Mungkin karena berita yang sebelumnya tersebar tentang Yesus, pada malam hari setelah matahari terbenam banyak orang sakit dan kerasukan setan yang dibawa kepada Yesus untuk disembuhkan.
Bahkan dikatakan dalam ayat 33 bahwa "berkerumunlah seluruh penduduk kota itu di depan pintu". Menggambarkan betapa Yesus kala itu populer dengan mujizat penyembuhannya. Dan Yesus, tanpa memandang motivasi tiap-tiap orang yang datang: sekadar ingin melihat kehebatan Yesus, sungguh-sungguh ingin mengenal-Nya dan mujizatn-Nya, ingin disembuhkan, dll, Ia menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit dan mengusir banyak setan.
Dan Yesus melakukan semua penyembuhan itu setelah matahari terbenam! Mungkin sekitar jam 6 sore (karena penduduk baru datang pada jam itu supaya tidak melanggar hukum Taurat! Hukum Taurat melarang menyembuhkan orang pada hari Sabat - bekerja - sehingga orang-orang menunggu hari Sabat berakhir, yaitu saat menjelang malam dan hari berganti) untuk menyembuhkan seluruh penduduk yang sakit di Kapernaum, bisa dibayangkan, betapa pekerjaan yang dilakukan oleh Yesus sangat larut baru selesai. Mungkin bisa dibandingkan dengan membayangkan sebuah praktik pribadi dokter yang ramai dengan  pasien dan yang dimulai jam 6 sore. Katakanlah pada malam itu ada 50 pasien, satu pasien 15 menit saja (minimal), maka akan selesai minimal dalam 375 menit atau 6 jam 15 menit = pkl 12.15. Sedangkan dikatakan bahwa yang datang kepada Yesus adalah seluruh penduduk kota Kapernaum! Jam berapakah kira-kira selesai?]

2.       Jika kamu menempatkan posisimu sebagai Tuhan Yesus, kira-kira apa yang kamu rasakan? [dorong peserta untuk berimajinasi mengenai kira-kira apa yang Yesus rasakan pada waktu itu]
Dalam situasi seperti itu, apa yang biasanya kamu lakukan?

3.       Setelah segala kesibukan pada hari sebelumnya, apa yang Tuhan Yesus lakukan untuk memulai hari?
[bangun dan pergi ke luar]
Kira-kira jam berapa waktu itu?
[antara pk. 3-4 pagi]
Mengapa Tuhan Yesus melakukannya saat hari masih gelap?
[maksud: mendahulukan/prioritas dan karena pagi itu tidak ada gangguan. Kapernaum, kota di mana Tuhan Yesus berada saat itu merupakan sebuah kota penting di jalan utama menuju Damsyik, tempat berlokasinya kantor pajak. Di kota yang padat penduduk itu, orang biasa tinggal bersama dengan 10 - 20 orang dalam satu rumah yang memiliki satu ruangan saja. Sangat sulit menemukan waktu untuk sendiri di tengah suasana yang ramai. Karena  itu, satu-satunya cara untuk dapat menyendiri adalah dengan bangun lebih awal sebelum orang lain bangun.
Kebanyakan orang Yahudi pada masa itu akan memulai aktivitas sehari-hari saat hari sudah terang. Tuhan Yesus tahu bahwa saat orang-orang sudah mulai beraktivitas, Dia tidak akan memiliki waktu sendirian, karena itu Ia berdoa saat hari masih gelap supaya lebih teduh dan tidakada gangguan.
Lalu Tuhan Yesus berdoa di tempat yang sunyi itu. Dengan berada di tempat yang sunyi dan jauh dari hiruk pikuk, akan lebih memudahkan seseorang untuk berkonsentrasi. Tuhan Yesus ingin supaya sungguh-sungguh memiliki waktu untuk retret pribadi dengan Tuhan tanpa gangguan.]

4.       Pada pertanyaan di nomor 2, kita sudah berandai-andai mengenai apa yang diarasakan Tuhan Yesus setelah semua kesibukannya. Kira-kira, apa yang menjadi alasan Tuhan Yesus untuk bangun pagi dan berdoa di saat Dia sendiri sangat lelah?
[karena Tuhan Yesus tahu itu penting dan karena itu Dia memprioritaskannya. Satu hal yang jelas terlihat di sini adalah Tuhan Yesus tidak menggunakan alasan "capek" atas kegiatan yang Dia lakukan pada hari sebelumnya untuk menghindari waktu-waktu diam bersama Bapa-Nya. Bukan karena Dia Tuhan lantas Dia sanggup dan tidak memiliki kelelahan (sehingga membuat kita tergoda untuk membenarkan diri dengan berkata "Ya itu kan, Yesus, Dia Tuhan maka Dia nggak capek), tapi karena Dia menganggap bahwa waktu bersama Tuhan itu penting untuk menyiapkan diri menghadapi apa yang ada di depan. Yang akan dihadapi Yesus adalah tugas pemberitaan Injil (ayat 39), dan untuk itu Dia butuh pimpinan Tuhan]

Jika kita membaca keseluruhan kitab Markus, kita akan mendapati 3 scene penting di mana dikisahkan Tuhan Yesus mengambil waktu bersama Tuhan dalam kesendirian dan dalam gelap:
1.       Pada awal pelayanan-Nya (ayat 35 yang kita baca sekarang, saat Yesus menyatakan kepada murid-Nya bahwa tujuan kedatangan-Nya adalah untuk memberitakan Injil)
2.       Pada pertengahan pelayanan-Nya (Mark 6:46, bdk Mat 14:23 peristiwa Yesus berjalan di atas air "ketika hari sudah malam, Ia sendirian di situ")
3.       Menjelang akhir pelayanan-Nya (Mark 14:32, setting: setelah perjamuan malam)
Ketiga peristiwa ini mengacu pada saat yang penting di mana Tuhan Yesus akan memulai tantangan dalam pelayanan-Nya. Tapi dalam setiap hal di atas, Tuhan Yesus memperoleh kekuatan melalui doa dan waktu teduh-Nya bersama Bapa.


5.       Pada ayat 36 ditulis "Tetapi Simon dan kawan-kawannya menyusul Dia", apakah arti menyusul dalam bagian ini?
[Menunjukkan bahwa ketika itu memang Tuhan Yesus pergi ke suatu tempat yang sudah biasa Dia kunjungi (sehingga Simon dan kawan-kawan dengan tepat dapat tahu ke mana Yesus pergi dan menyusul Dia ke sana). Berarti juga bahwa sudah menjadi kebiasaan bagi Tuhan Yesus untuk memiliki waktu teduh bersama Tuhan dalam kehidupan-Nya sehari-hari].


6.       Menurutmu, apa yang murid-murid harapkan dari respon Yesus saat mereka mengatakan bahwa orang-orang banyak mencari Dia?
[Jawaban Yesus tentu saja tidak sesuai dengan apa yang diharapkan para murid. Murid-murid tentu berharap setelah mereka menemukan Yesus, Yesus akan menemui orang-orang dan kembali melakukan mujizat-Nya. Bagaimanakah jawaban Yesus dan apa artinya? Jawab-Nya: "Marilah kita pergi ke tempat lain, ke kota-kota yang berdekatan, supaya di sana juga Aku memberitakan Injil, karena untuk itu Aku telah datang."
Jawaban ini tidak bermaksud menolak untuk menyembuhkan orang di Kapernaum, tapi lebih ke menyatakan kepada para murid tujuan Dia datang: memberitakan Injil! Tuhan Yesus tahu bahwa orang mencari Dia dengan berbagai macam motivasi: sungguh-sungguh ingin mendengar pengajaran-Nya, hanya ingin sembuh, ingin melihat kehebatan-Nya, dan lain-lain. Dan di sini Tuhan Yesus menekankan bahwa Dia lebih tertarik untuk memberitakan Injil kepada orang-orang yang sungguh ingin mendengar]

Catatan untuk pemimpin: Baca Lukas 4:42
Kadang dalam melaksanakan waktu teduh, yang menjadi pengganggu bukan hanya kesibukan pribadi kita, namun orang-orang di sekitar yang membutuhkan pertolongan kita. Tuhan Yesus, sekalipun dicari-cari dan dibutuhkan sementara dia bersaat teduh,  Dia tidak tergoda untuk mengabaikan saat teduh-Nya bersama Allah Bapa. Memang kita senang bila dibutuhkan. Kita senang bila dapat melakukan sesuatu yang tidak dapat dilakukan oleh orang lain. Kita tergoda untuk merasa diri orang penting. Tetapi ingat, kita harus mencontoh Yesus. Dia tahu bagaimana harus mendisiplinkan diri-Nya untuk bersekutu dengan  Allah Bapa.Tekankan pada peserta bahwa dari sini kita harus belajar seperti Yesus untuk berdisipln. Misal: mengatakan pada orang tua kalau kita saat teduh jam 5-6 setiap pagi sehingga tidak ingin diganggu. Mengatakan pada teman kalau pada hari tertentu kamu KTB sehingga tidak mau diajak teman.

Refleksi dan Penerapan:
1.       Tuhan Yesus, sebelum melaksanakan tugas besar yang akan dilakukan-Nya, yaitu memberitakan Injil, lebih memilih untuk menyendiri dan berdoa kepada Bapa daripada sibuk menyiapkan strategi atau perbekalan lainnya. Dalam waktu sempit yang Dia miliki, Dia tahu apa yang menjadi prioritas utama hidup-Nya. Bagaimana dengan kita? Saat menghadapi hal besar (ujian, pertandingan, dll), apa yang biasanya menjadi prioritas kita? Apa yang dikatakan melalui Firman Tuhan mengenai prioritasmu?

2.       Seringkali, kita tidak begitu saja meninggalkan disiplin rohani, melainkan perlahan-lahan karena kesibukan atau hal lain, kita mundur pelan-pelan. Mulai dari tidak disiplin sehari sampai beberapa hari sampai seminggu. Waspada akan hal ini, marilah kita mengambil waktu sejenak untuk merefleksikan apakah kita sedang berada dalam keadaan ini? Jika penyakit rohani ini semakin berlanjut, apa yang mungkin terjadi?

3.       Relasi dengan Bapa adalah prioritas Tuhan Yesus dalam kehidupan-Nya. Komitmen apa yang akan kamu ambil untuk menjadikan relasi dengan Bapa dalam bentuk disiplin rohani sebagai prioritas?

4.       Hal-hal apa yang mungkin akan mengganggu relasi dengan Bapa dalam disiplin rohanimu? (berdoa, saat teduh, puasa, beribadah, Bible reading) Bagaimana kamu akan mengatasinya? [tekankan untuk membuat langkah-langkah konkret seperti berjanji tidak mau diajak teman jalan-jalan dll saat sudah punya jadwal untuk melakukan disiplin rohani]

No comments: