STATUS PEDIATRI
I. DATA PRIBADI
1. Nama : An. N.H.
2. Umur : 1 tahun 8 bulan
3. Kelamin : perempuan
4. Alamat : Bangkalan
5. Orang
tua
a) Ayah
Nama : Tn. H
Umur : tahun
Pekerjaan : Nelayan
b) Ibu
Nama : Ny. I
Umur : tahun
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
II. ANAMNESIS
Tanggal
pemeriksaan : 29 Januari 2013
1. Keluhan
Utama : Perut besar
2. Penyakit
Sekarang :
Perut pasien membesar
dan keras sejak usia 2 bulan (18 bulan yang lalu). Nyeri perut (-). BAB warna
kuning kecoklatan. BAK warna kuning bening. Kuning di tubuh (-). Sesak (-). Demam
ringan sejak usia 2 bulan, demam hilang-timbul. Batuk dan pilek (+) sejak usia
2 bulan, hilang-timbul. Batuk dan pilek (+) sejak 5 hari SMRS. Berat badan
sulit bertambah sejak usia 7 bulan. Nafsu makan baik. Makan + 3x ½ piring/hari. Muntah (-). Mencret (-). Muncul
2 benjolan di leher kanan 7 bulan yang lalu, satu pecah ½ bulan yang lalu.
3. Penyakit
Dahulu :
Rawat jalan di RS
Bangkalan 3 bulan SMRS dengang diagnosis sakit liver oleh dokter.
4. Obat
yang pernah diberikan:
Obat untuk sakit liver
dari dokter di Bangkalan.
5. Penyakit
Keluarga/Saudara
Keluarga tidak ada yang
menderita sakit sama dengan pasien. Keluarga tidak ada yang memiliki riwayat sakit
batuk lama.
6. Kelahiran
– Ante, Natal, dan Post Natal
Antenatal
Saat hamil ibu sehat. Kontrol
di bidan. Minum jamu temu ireng dan kunyit ½ - 1 bulan sekali. Minum
obat-obatan (-). Vitamin dari Bidan (+)
Natal dan Post Natal
Lahir ditolong bidan. Lahir
spontan, presentasi kepala. Tangisan spontan (+). BBL: 3500 gram. Setelah
lahir, sianosis (-), kuning (-) Sesak (-).
7. Makanan/Gizi
ASI sejak lahir sampai
sekarang
Bubur usia 1 bulan –
1,5 tahun
Nasi/menu rumah tangga
1,5 tahun. 3 x ½ piring.
8. Tumbuh
kembang
Tengkurap dan angkat
kepala usia 13 bulan
Duduk sendiri usia 18
bulan
Berdiri (-)
Bicara bapak – mamak,
mengucapkan apa yang diminta usia 15 bulan
Dibandingkan saudara,
pasien mengalami keterlambatan perkembangan.
9. Imunisasi
Hepatitis B 0 (-)
BCG (-)
Polio 0,1,2,3 (+)
DPT/HB Combo 1,2,3 (-)
Campak (-)
Imunisasi lain (-)
10.
Kepribadian
Suka bermain dengan saudara
(+). Tidak suka rewel.
11.
Sosial ekonomi menengah ke bawah
Pasien anak keempat dari empat bersaudara.
-
Anak I :perempuan,
13 tahun, SD kelas 5
-
Anak II :
laki-laki, 10 tahun, SD kelas 4
-
Anak III: meninggal saat bayi
-
Anak IV: pasien
Pasien tinggal dengan 3
orang lainnya di rumah, yaitu ibu, ayah, dan satu saudaranya. Tidak ada anggota
keluarga yang sakit batuk lama/berdarah. Ayah Jarak satu rumah dengan yang lain
cukup jauh. Rumah pasien memiliki halaman yang luas. Lantai dari tanah.
Penerangan cukup (terang dan tidak perlu lampu saat siang hari). Udara lembab
(-). Air minum dari air mineral galon. Mandi dengan air pet/air sumur. WC
jongkok.
Ayah pasien merokok di
dalam dan di luar rumah (+).
Tidak ada tetangga dekat yang
memiliki riwayat sakit batuk lama/berdarah.
III. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan
Umum
1.1 Kesadaran compos
mentis
1.2 Derajat sakit
sedang
1.3 Pucat (-)
1.4 Ikterus (-)
1.5 Dispnu (-)
1.6 Sianosis (-)
1.7 Tanda dismorfik (-)
2. Tanda
Vital
2.1 Temperatur 37,5 C
2.2 Napas 32x/m
2.2 Napas 32x/m
2.3 HR 120 x/m
3. Antropometri
3.1 Berat badan 8,5
kilogram
3.2 Panjang badan 74 cm
3.3 Lingkar kepala 46,5
cm
3.4 -3 <WAZ< -2
-2< WLZ<-1
-3 <LAZ <-2
Status
gizi cukup
4. Kepala
Leher
4.1 Rambut hitam agak
merah, tebal normal.
4.2 Bentuk kepala UUB
datar
4.3 Mata cowong (-), anemis
(-), ikterus (-), tanda radang (-), gangguan neurologis (-), refleks cahaya (+)
4.4 Hidung pch (-)
4.5 Benjolan di leher
kanan pecah (+)
5. Thoraks
5.1 Inspeksi
· Bentuk
dada simetris
· Pergerakan
kanan kiri simetris
· Retraksi (-)
· Frekuensi
napas 32 x/m
5.2 Palpasi
Fremitus Suara simetris
5.3 Perkusi
sonor kanan – kiri
5.4 Auskultasi
suara napas vesikuler. Suara tambahan tidak ada.
6
Jantung
6.1 Inspeksi:
impuls apeks (-)
6.2 Palpasi
pulsasis apeks (-)
6.3 Auskultasi
Suara Jantung I, II tunggal.
7
Abdomen
7.1 Inspeksi
distended
7.2 Auskultasi
bising usus (+) Normal
7.3 Palpasi
Hepar Lien tak teraba. Turgor normal.
Shifting dullness (-)
7.4 Perkusi
meteorismus (-)
8
Genitalia
8.1 Perempuan.
9
Ekstremitas
9.1 CRT
<2 “, akral HKM. Edema (-)
IV. PROBLEM LIST
1. Perut
membesar dan sejak usia 2 bulan. Nyeri (-). Sesak (-)
2. Demam
ringan hilang timbul sejak usia 2 bulan.
3. Batuk
dan pilek (+) kadang-kadang.
4. Berat
badan sulit bertambah sejak usia 7 bulan.
5. Muncul
2 benjolan di leher kanan, pecah ½ bulan yang lalu.
6. Perkembangan
motorik terlambat
7. Status
gizi kurang
V. ANALISIS
Perut
membesar pada pasien ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu akumulasi
gas/udara, adanya massa, asites, atau hipotonia dinding perut. Permukaan perut
yang membesar pada pasien ini keras, sehingga sulit dievaluasi adanya massa.
Dari ananmensis tidak dipatkan adanya change of bowel habit, warna tinja
kuning-coklat dan warna urin kuning bening, dan tidak didapatkan adanya wearna
kuning pada tubuh, sehingga kemungkinan penyebab pembesaran karena hepar yang
membesar dapat disingkirkan. Pasien ini pernah dilakukan USG abdomen pada
tanggal 12 September 2012 dan didapatkan hasil tidak tampak adanya mass di
cavum abdomen dan ada kesan peningkatan gas usus. Shifting dullness (-)
menyingkirkan kemungkinan penyebab asites. Akumulasi gas/udara dapat disebabkan
oleh ileus, obstruksi GI, peritonitis, pneumoperitoneum, konstipasi, dan
pneumomediastinum.
Berdasarkan
buku saku diagnosis dan tatalaksana TB Anak oleh IDAI, jika dijumpai
skrofuloderma pasien dapat langsung didiagnosis tuberkulosis. Pasien ini juga
memiliki riwayat demam ringan naik turun selama lebih dari satu tahun. Demam
pada anak diklasifikasikan menjadi 3, yaitu demam pendek (kurang dari 7 hari),
demam lebih dari 7 hari, dan demam yang tidak diketahui penyebabnya. Pada
pasien ini, demam berlangsung lama dan tidak diketahui penyebabnya. Demam
ringan lama yang biasanya bersifat demam ringan atau subfebris, dapat
disebabkan oleh adanya infeksi di organ apapun, pada pasien ini, TB harus
dipikirkan sebagai penyebab utama karena dari klinis juga didapatkan riwayat
batuk dan pilek berulang sering, adanya scrofuloderma yang pecah pada leher,
penurunan berat badan/kegagalan bertambahnya kenaikan berat badan sejak usia 7
bulan. Namun masi ada kemungkinan penyebab infeksi yang lain, sehingga perlu
dicari penyebab infeksi yang lain.
Pada
anak ini, usia 20 bulan masih hanya bisa duduk sendiri, tidak bisa berdiri,
bangkit, atau berjalan. Berdasarkan Denver II, motorik kasarnya sesuai dengan
bayi usia 6 bulan, sehingga motorik kasarnya mengalamati keterlambatan.
Sedangkan pada bahasa, pada usia 20 bulan pasien ini sudah dapat mengucapkan
kata seperti mimik, enjek (tidak), yang menandakan bahwa perkembangan bahasanya
normal.
Dari
status gizi, pasien ini status gizi cukup.
VI. DIAGNOSIS
1. Diagnosis
Kerja: Prolong fever ec Scrofuloderma + motoric delay
2. Diagnosis
banding: prolong fever ec CMV infection
a) Diagnosis
Definitif Primer: Scrofuloderma
b) Diagnosis
Definitif Sekunder: Motorik Delay
c) Diagnosis
Komplikasi: -
VII. RENCANA TATA
LAKSANA
1. Tata
laksana diagnositik:
a) Work
up TB: Mantoux test, BTA I, BTA II,
b) Work
up TORCH: IgG, IgM CMV Toxoplasma, Rubella
c) DL,
LED, CRP, SE, Albumin, LFT, RFT, GDA
d) USG
Abdomen
e) Kultur
darah/urine/feses
f) Konsul
nutrisi
g) Konsul
tumbuh kembang jika membaik
2. Tata
laksana Terapi
a) KDT
intensif 1 x 1 tab
b) Termoregulasi
kompres basah,
PCT 3 x 90 mg po
Inj novalgin 90 mg plan
bila t>38,5 C
3. Tata
Laksana Monitoring
a) Vital
Sign
4. Tatalaksana
Edukasi
a) Menjelaskan
kepada ibu bahwa penyakit pasien kemungkinan adalah TB kulit. Perut yang
membesar kemungkinannya adalah salah satu manifestasi penyakit TB pada perut,
sehingga diharapkan akan mengecil juga setelah sakit TB disembuhkan
b) Menjelaskan
bahwa terapi TB tidak boleh terputus. Anak harus minum obat setiap hari selama
6 bulan. Ibu diharapkan ikut berperan aktif dalam ketaatan minum obat.
c) Menjelaskan
kemungkinan efek samping dari obat TB yang mungkin terjadi. Ibu tidak perlu
khawatir dan segera lapor ke petugs kesehatan untuk kemungkinan mengganti jenis
obat.
d) Menjelaskan
bahwa selain TB, kemungkinan penyakit anak bisa disebabkan oleh hal lain juga,
karena itu akan dilakukan beberapa pemeriksaan penunjang diagnosis seperti
pemeriksaan darah, USG, foto rontgen thorakx, dan lainnya.
Kepustakaan:
Pediatric
care online. Abdominal Distention. [online]. Diakses 30 Januari 2013 dari www.pediatriccareonline.org
Ismoedijanto.
Demam pada Anak. Sari Pediatri Vol. 2 No. 2 Agustus 2000:103-108.
UKK
Respirologi PP Ikatan Dokter Anak Indonesia 2012. Buku Saku Diagnosis dan
Tatalaksana Tuberkulosis Anak.
No comments:
Post a Comment