Saturday, September 28, 2013

Simethicone sebagai terapi flatulensi

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1        Latar Belakang
   Flatulensi adalah gejala klinis yang menggambarkan adanya penumpukan jumlah gas dalam saluran pencernaan. Sumber utama gas intestinal adalah kerja bakteri usus yang  memfermentasikan karbohidrat dan protein di dalam lumen intestinal. Secara normal, bakteri tersebut hanya terdapat di dalam kolon dan gas utama yang dihasilkannya adalah karbon dioksida serta hidrogen (di samping sejumlah kecil gas berbau indol, skatol  dan senyawa-senyawa yang mengandung sulfur yang menghasilkan flatus dengan bau yang khas). 1
Nyeri abdomen yang difus dan meteorismus adalah suatu gejala klinis akibat adanya penumpukan gas dalam traktus intestinal. Berbagai penelitian dengan memakai teknik pembersihan gas usus menunjukkan bahwa pasien yang mengeluhkan adanya gas berlebihan dalam usus ternyata mempunyai volume gas intestinal yang normal. Kelainan primer yang menyebabkan kondisi ini adalah gangguan motilitas yang menyebabkan pasien merasa nyeri sekalipun dengan volume gas yang normal yang bisa ditolerir dengan baik oleh orang normal atau motilitasnya normal tetapi pasien sangat responsif terhadap impuls normal yang timbul dari traktus intestinal.1
Peningkatan produksi gas intralumen yang menimbulkan distensi abdomen, meteorismus dan flatulensi yang terjadi setelah makan makanan tertentu, seperti kacang-kacangan dan beberapa jenis sereal yang mengandung karbohidrat kompleks tidak-terserap yang masuk ke dalam kolon dimana zat gizi ini akan menjadi substrat pembentuk gas untuk bakteri kolon. Contohnya adalah golongan buncis (beans) yang mengandung oligosakarida (stachyose dan raffinose) yang tidak dapat dipecah oleh enzim-enzim mukosa intestinal tetapi bisa dimetabolisme oleh bakteri kolon. Dan kurang disadari bahwa fruktosa, pemanis tambahan atau alami dari buah-buahan, jus buah, minuman ringan, buah ara, kurma, buah prem yang dikeringkan dan anggur dan yang ada dalam oligosakarida dalam bawang, asparagus dan gandum mungkin diabsorbsi secara tidak lengkap dalam usus kecil, oleh karenanya menyebabkan distensi abdomen, kembung dan flatulensia. Namun peningkatan produksi gas intralumen ini juga dapat diakibatkan oleh kolonisasi bakteri abnormal usus kecil (sindroma pertumbuhan bakteri berlebihan) atau infeksi dengan Giardia Lambia.1
Terapi flatulensi dengan menggunakan regulator GIT, anti-inflamasi, dan antiflatulensi ditujukan untuk menghentikan gangguan motilitas atau pergerakan gastro intestinal. Antiflatulensi adalah obat untuk mengatasi gas yang berlebih pada sistem pencernaan seperti pada meteorismus dan lain-lain. Obat pencernaan jenis ini biasanya juga digunakan untuk mengatasi mual muntah.2 Makalah ini memberi informasi penggunaan obat antiflatulensi secara rasional, contoh obat yang akan dibahas adalah Simethicone.2
Simethicone merupakan derivat dari Dimethicone. Simethicone merupakan campuran Polydiethilpolysiloxane yang merupakan obat antifoaming yang diperuntukkan untuk mengurangi kembung, ketidaknyamanan dan sakit yang disebabkan kelebihan gas pada saluran cerna dan usus. Cara kerjanya adalah dengan menurunkan tegangan permukaan dari gas sehingga buih di dalam pencernaan membentuk gelembung yang besar yang mudah dikeluarkan oleh tubuh. Bentuk sediaannya adalah tablet, kapsul dan cairan suspensi. Obat ini tidak diserap oleh tubuh ke aliran darah, sehingga relatif aman, efek sampingnya hanya berupa konstipasi, diare dan nyeri perut.2
 Rasionalitas dalam memberikan terapi merupakan solusi dalam memberikan terapi, begitu pula dalam menangani penyakit-penyakit dengan gejala klinis seperti flatulensi ini. Penggunaan Obat yang rasional menurut World Health Organization (WHO) tahun 1985 : Pasien menerima obat yang sesuai dengan kebutuhannya, periode waktu yang adekuat dan harga yang terjangkau. Sedangkan kriteria 5 tepat adalah : tepat pemilihan bahan obat, dosis yang tepat, pemilihan bentuk sediaan obat yang tepat, pemilihan cara pemilihan obat yang tepat, dan waktu pemilihan obat yang tepat.3 Dalam makalah ini akan dibahas tentang mekanisme kerja Simethicone dalam tubuh.

1.2         Rumusan Masalah
Bagaimanakah profil farmakologi dan cara kerja Simethicone sebagai terapi flatulensi?

1.3         Tujuan
Mengetahui profil farmakologi dan cara kerja Simethicone sebagai terapi flatulensi.

1.4         Manfaat Penulisan
1.4.1   Menambah pengetahuan tentang profil farmakologi dan cara kerja Simethicone.
1.4.2   Memberikan informasi tentang profil farmakologi dan cara kerja Simethicone untuk penelitian lebih lanjut.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1     Rumus Kimia Simethicone

gambar 2.1. Rumus kimia Simethicone4
 

Simethicone merupakan senyawa campuran dari polimer siloxane yang distabilkan oleh silikon dioksida. Simethicone memiliki rumus kimia (C2H6Osi)n.(SiO2)m dan berat molekul yang bervariasi.4

2.2     Farmakokinetik Simethicone
Simethicone tidak diserap oleh tubuh dari saluran pencernaan ke dalam aliran darah setelah pemberian oral, juga tidak mengganggu sekresi lambung dan penyerapan nutrisi.5
Secara fisiologis, simethicone sangat inert (lembam), hal ini dianggap tidak beracun dan aman.6,7
Setelah pemberian oral, simethicone diekskresikan dalam tinja dengan bentuk tidak berubah.5

2.3  Farmakodinamik Simethicone
Simethicone bertindak lokal dengan mengurangi tegangan permukaan gelembung gas di saluran pencernaan, sehingga memudahkan untuk membentuk gelembung besar untuk dikeluarkan sebagai flatus dan bersendawa.6
Simethicone juga mencegah pembentukan dan akumulasi kantong mucus-enclosed gas pada saluran pencernaan.5
Simethicone membantu  melewatkan gas melalui lumen usus dan memungkinkan pasien untuk mengekskresikan volume gas yang lebih besar, sehingga mengurangi frekuensi flatus. Dengan demikian, gas sisa yang menyebabkan rasa tidak nyaman dan sakit di lambung dan usus  akan menjadi berkurang.5

2.4  Indikasi Simethicone
          Indikasi pemberian simethicone di antaranya adalah flatulensi (perut kembung), distensi gas pasca operasi, menghilangkan gas, udara dan busa dari saluran pencernaan sebelum pemeriksaan endoskopi dan radiografi.5

2.5  Kontraindikasi Simethicone
          Kontraindikasi pemberian simethicone adalah hipersensitivitas terhadap simethicone, dan sebelumnya telah diketahui atau diduga terdapat perforasi dan obstruksi usus.5

2.6  Efek Samping Simethicone
          Jika digunakan dengan sebagaimana yang dianjurkan, simethicone relatif tidak memiliki efek samping.8 Food and Drug Administration selama tahun 2007-2011 melaporkan bahwa efek samping yang paling sering dari simethicone adalah nausea, fatigue, diare, nyeri, dyspnea, dan vomiting.9
  
2.7  Interaksi Obat Simethicone
Mengurangi bioavailabilitas fenitoin, jika penggunaan fenitoin dan simethicone diperlukan, pemberian simethicone dilakukan 2 jam sebelum atau setelah fenitoin.
Menurunkan efikasi levothyroxine dengan cara mengikat dan menunda atau mencegah penyerapan levothyroxine, yang berpotensi menyebabkan hipotiroidisme. Jika penggunaan bersamaan levothyroxine dan simethicone diperlukan, pemberian simethicone dilakukan setidaknya 4 jam sebelum atau setelah levothyroxine.5

2.8  Sediaan Simethicone
Simethicone terdapat dalam tablet kunyah, kapsul berisi cairan, atau suspensi, dengan kandungan obat yang berdiri sendiri atau merupakan kombinasi dengan obat-obatan over the counter lain termasuk antasida dan digestan lain.4

2.9  Dosis Simethicone
Dosis dewasa umumnya 40-125 mg, empat kali sehari.4

BAB 3
STUDI YANG PERNAH DILAKUKAN ORANG LAIN

3.1  Simethicone sebagai Terapi Dispepsia Fungsional
Simethicone sudah terbukti dalam memperbaiki gejala dispepsia fungsional dan lebih baik dari Cisapride dalam mengontrol gejala dispepsia fungsional. Diagnosis dispepsia fungsional ditegakkan pada subjek dengan nyeri atau ketidaknyamanan perut bagian atas untuk sekurang-kurangnya 3 bulan tanpa abnormalitas struktural atau biokima sebagai penyebab gejala.10
Dalam sebuah studi yang melibatkan seratus delapan puluh lima pasien dengan dispepsia fungsional, pasien secara random menerima Simethicone (105 mg), Cisapride (10 mg), dan plasebo. Hasil terapi kemudian dievaluasi setelah 2, 4, dan 8 minggu. Yang digunakan sebagai parameter hasi terapi adalah 10 gejala abdominal, yaitu rasa penuh perut bagian atas, nyeri perut bagian atas, borborigmi, sendawa, rasa kenyang, mual, muntah, regurgitasi, heartburn/restrosternal discomfort, dan kehilangan selera. Intensitas gejala kemudia dinilai sebagai 0 (tidak ada), 1 (ringan), 2 (berat), dan 3 (sangat berat). Pasien yang diterapi dengan Simethicone menilai efikasi terapi sebagai sangat baik pada 46% kasus, dibandingkan dengan penilaian sangat baik pada 15% dan 16% kasus yang menerima plasebo dan Cisapride. Yang meminum Simethicone atau Cisapride menunjukkan perbaikan gejala lebih baik dibandingkan pasien yang meminum plasebo, dan pasien yang meminum Simethicone menunjukkan perbaikan gejala lebih baik daripada pasien yang meminum Cisapride.10
Selama penelitian ini, efek samping dilaporkan terjadi pada 11.5%, 16,9%, dan 20.7% pasien yang diterapi dengan plasebo, Cisapride, dan Simethicone. Efek samping yang paling sering terjadi adalah diare dan nyeri perut. Sebagian besar efek samping memiliki intensitas ringan atau sedang dan dapat ditangani dengan baik pada akhir penelitian.10

3.2         Simethicone sebagai Persiapan Pemeriksaan Endoskopik
Simethicone juga meningkatkan kualitas hasil pemeriksaan endoskopik dan akurasi diagnostik saat kolonoskopi dan endoskopi kapsul. Dalam sebuah studi yang melibatkan 121 pasien dilaporkan bahwa pasien yang meminum Simethicone sebelum menjalani Esophagogastroduodenoscopy (EGD) mendapatkan hasil endoskopi yang lebih baik daripada pasien yang meminum plasebo. Simethicone mengurangi pembentukan gelembung udara pada semua daerah di saluran cerna. Simethicone juga meningkatkan kepuasan ahli radiologi dan pasien secara signifikan tanpa ada adverse effect.11

BAB 4
DISKUSI

Simethicone merupakan obat yang tepat untuk mengurangi gejala flatulens pada dispepsia fungsional maupun penyakit-penyakit lainya sehingga dapat membuat penderita merasa nyaman sambil mengatasi penyebab penyakit. Simetichone merupakan obat yang relatif aman karena bekerja lokal di saluran cerna dan tidak diserap tubuh. Simethicone juga dapat digunakan untuk memperbaiki hasil prosedur-prosedur diagnosis seperti endoskopi dan radiografi karena efektif dan aman. Simethicone juga tebukti lebih baik dari Cisapride, suatu antiflatulens lain. Dari hasil penelitian, efek samping yang ditemukan pada simetikon lebih banyak daripada Cisapride. Simetikon lebih baik hanya pada 2 minggu awal terapi, onset terapi cepat dirasakan sehingga dapat cepat mengurangi gejala. Tapi setelah itu, yaitu pada hasil peneiltian 4 dan 8 minggu, hasilnya sama dengan Cisapride. Dari penelitian lain, penambahan simetikon pada antasida juga berefek yang lebih baik pada pasien dengna gastroesofageal reflux disease.10
Dari hasil penelitian, efek samping untuk Simethicone sebagai terapi pada dispepsia fungsional lebih tinggi dari pada Cisapride. Efek samping yang paling tinggi dilaporkan adalah diare dan nyeri perut. Hal ini perlu diperhatikan untuk pasien yang menggunakan terapi Simethicone. Sehingga harus diperhatikan bila memberi terapi pasien dengan Simethicone.
Perlu dilakukan penelitian-penelitian yang membandingkan keefektifan Simethicone dibandingkan antiflatulens lainnya selain Cisapride agar memudahkan pada saat memilihkan terapi yang paling tepat untuk seorang pasien dengan gejala flatulensi.
BAB 5
RINGKASAN

Flatulensi merupakan gejala klinis, bukan suatu penyakit. Terjadi karena penumpukan gas di usus yang dihasilkan bakteri usus.
Simethicone memiliki rumus kimia (C2H6Osi)n.(SiO2)m dan berat molekul yang bervariasi. Simethicone tidak diserap oleh tubuh dari saluran pencernaan ke dalam aliran darah setelah pemberian oral, juga tidak mengganggu sekresi lambung dan penyerapan nutrisi. Setelah pemberian oral, simethicone diekskresikan dalam tinja dengan bentuk tidak berubah.
Simethicone mengurangi flatulensi dengan cara menurunkan tegangan permukaan dari gas sehingga buih di dalam pencernaan membentuk gelembung yang besar yang mudah dikeluarkan oleh tubuh. Simethicone membantu  melewatkan gas melalui lumen usus dan memungkinkan pasien untuk mengekskresikan volume gas yang lebih besar, sehingga mengurangi frekuensi flatus. Dengan demikian, gas sisa yang menyebabkan rasa tidak nyaman dan sakit di lambung dan usus  akan menjadi berkurang.
Simethicone sudah terbukti dalam memperbaiiki gejala dispepsia fungsional dan lebih baik dari Cisapride dalam mengontrol gejala dispepsia fungsional. Simethicone  juga meningkatkan kualitas hasil pemeriksaan endoskopik dan akurasi diagnostik saat kolonoskopi dan endoskopi kapsul.

BAB 6
KESIMPULAN
             
              Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1.      Simethicone mengurangi flatulensi dengan cara menurunkan tegangan permukaan dari gas sehingga buih di dalam pencernaan membentuk gelembung yang besar yang mudah dikeluarkan oleh tubuh.
2.      Simethicone membantu  melewatkan gas melalui lumen usus dan memungkinkan pasien untuk mengekskresikan volume gas yang lebih besar, sehingga mengurangi frekuensi flatus.
3.      Simethicone merupakan obat yang relatif aman karena bekerja lokal di saluran cerna dan tidak diserap ke sirkulasi sistemik.
CONCLUSION

        From the review above we can concluded that :
1.      Simethicone reduce flatulence by reducing gas surface tension so bubble in gastrointestinal tract form bigger bubble which easily expeled out from the body.
2.      Simethicone help pass the gas through gastrointestinal tract and allow patient to expel bigger volume of gas so reduce frecuency of flattus.
3.      Simethicone is relatively safe drug because it work locally in gastrointestinal tract and not absorbed to systemic circulation.

DAFTAR PUSTAKA
1.      Harrison. Prinsip-Prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Penerbit Buku Kedokteran ECG. 1995; 246
2.      Erwina. Obat Pencernaan [Internet]. 2010 [updated 2012; cited 2012 October 25]. Available from: http://erwinadr.blogspot.com/2010/11/obat-pencernaan.html
3.      Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan. Materi Pelatihan Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan Memilih Obat Bagi Tenaga Kesehatan [Internet]. 2008 [cited 2012 October 25]. Available from:
4.      Goodman and Gilman’s. The Pharmacological Basis of Therapeutics. Eleventh Edition. McGraw Hill hlm. 2006. Laurence L. Brunton PhD. (editor) 1007
5.      Anonymous. Statement on Usage During Pregnancy and Lactation [Internet]. 2011 [cited 2012 October 25]. Available from:  http://portal.bpfk.gov.my/aeimages/File/Product_Info/Simethicone_Tablet_Capsule.pdf
6.      Mundra, N. Luftal (Simethicone) [Internet]. 2012 [cited 2012 October 25] Available from:  http://drugs-pharmaceuticals.knoji.com/luftal-simethicone/
7.      Anonymous. Anti Bloat [Internet]. 2012  [cited 2012 October 25] Available from:  http://www.vetsfarma.com/livestock8.html
8.      PubMed Health. American Society of Health-System Pharmacist [Internet]. 2010 [cited 2012 October 27] Available from: www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmedhealth/PH0000747/.
9.      Food and Drug Administration’s Adverse Event Reporting System 2007-2011. Simethicone adverse event stastistics [Internet]. 2010 [cited 2012 October 25] Available from:   www.adverse-effects.org/drugs/33009-simethiconeportal.bpfk.giv.my/aeimages/file/product_info/simethicone_tablet_capsule
10.  Holtmann, G., Gschossmann, J. , May, P., Talley, N.J. A randomized placebo-controlled trial of simethicone and cisapride for the treatment of patients with functional dyspepsia. Aliment Pharmacol Ther. 2002;16: 1641–1648.
11.  Keeratichananont, Suriya  MD, Sobhonslidsuk, Abhasnee  MD, Kitiyakara, Taya  MD, et al. The Role of Liquid Simethicone in Enhancing Endoscopic Visibility Prior to Esophagogastroduodenoscopy (EGD): A Prospective, Randomized, Double-Blinded, Placebo-Controlled Trial. J Med Assoc Thai [Internet]. 2010; 93(8):892-7  [cited 2012 October 24]. Available from: http://www.mat.or.th/journal  

1 comment:

veterinary company in India said...

Ashish Life Science are world class animal health Product Manufacturers who manufacture animal feed supplements, anti-infective, antiparastic veterinary drugs. Veterinary drug manufacturers who help in increasing the productivity of your poultry and cattle. Contact us on our Email ID info@ashishlifescience.com or visit website www.ashishlifescience.com