4 alasan mengapa Kamu tidak harus mulai terlalu dini ...
Budaya non-Kristen memiliki sebuah pepatah
tentang pacaran. Kamu mungkin pernah mendengar ungkapan "bermainlah di
lapangan sebelum Kamu menetap". Saya masih mendengar pepatah ini digunakan
di mana-mana baik acara TV maupun majalah,
dan saya pikir bahwa budaya kita masih memandang pacaran sebagai sarana untuk
menemukan hubungan yang lebih permanen dan stabil. Hal ini juga berlaku dalam pandangan Kristen mengenai pacaran.
Apa yang saya tuliskan mungkin akan membuat marah beberapa
orang, tapi tips saya adalah bahwa Kamu seharusnya tidak mulai pacaran sampai Kamu
sudah lulus SMA, dan saya memiliki 4 alasan mengenai pernyataan ini...
1) Untuk menghindari
godaan tambahan.
Memasuki suatu hubungan dengan lawan jenis akan menyediakan
lebih banyak godaan dosa seksual karena ada lebih banyak kesempatan untuk itu.
Jangan menipu diri sendiri ... jika Kamu tidak memiliki hubungan eksklusif
dengan lawan jenis, kemungkinan Kamu tidak akan memiliki kesempatan untuk
tergoda dalam aktivitas seksual dengan orang lain. Ini mungkin terjadi ... tapi
tidak sering. Cinta Eros (cinta seksual) bisa menjadi hal yang berbahaya, jadi
mengapa membuka diri untuk godaan? 3 kali dalam Kidung Agung wanita tercinta
memperingatkan perempuan muda
" Kusumpahi kamu, puteri-puteri Yerusalem, demi
kijang-kijang atau demi rusa-rusa betina di padang: jangan kamu membangkitkan
dan menggerakkan cinta sebelum diingininya!" (Kidung Agung 2:7, 3:5, 8:4).
2) Karena putus dapat
membuat hidup berantakan.
Sangat canggung ketika 2 orang -- yang merupakan bagian dari
kelompok yang lebih besar seperti kelompok pemuda -- memutuskan untuk putus.
Ini aneh karena putus tidak hanya mempengaruhi 2 individu yang terlibat, tapi
seluruh komunitas. Hal ini dapat berkembang menjadi berbagai macam perasaan
tidak menyenangkan seperti kebencian, kecemburuan, iri hati, dan kesepian. Saya
telah melihat seperti apa remaja yang putus dan kelompok mereka jadi
berantakan. Beberapa berhenti datang ke kelompok pemuda karena mereka tidak tahan
berada di sekitar mantan mereka, atau anggota kelompok lain dipaksa untuk
memihak salah satu. Belum lagi rasa sakit hati karena ditolak atau dibuang.
Hubungan yang dijalin pada masa remaja cukup rapuh, jadi mengapa menempatkan kelompok
remaja dalam bahaya dengan pacaran lalu putus? Kamu masih akan berisiko untuk
terluka saat putus ketika Kamu sudah dewasa, tapi (mudah-mudahan) saat itu
imanmu dalam Kristus akan jauh lebih kuat, dan Kamu akan telah membentuk dasar
persahabatan yang kuat dan stabil untuk menolong Kamu melaluinya.
3) Karena orang-orang
berubah
Selama tahun-tahun remaja Kamu di sekolah menengah, Kamu
mengalami beberapa perubahan besar secara fisik dan mental, dan nilai-nilai
yang Kamu yakini di SMA dapat berubah secara dramatis setelah Kamu
menyelesaikan sekolah dan mulai kuliah atau bekerja. Orang berubah sepanjang
hidup mereka dalam segala macam cara, tetapi perubahan yang terjadi dalam
transisi dari remaja ke dewasa mungkin yang paling dramatis. Ada kemungkinan
besar bahwa orang yang Kamu suka di SMA tidak akan menjadi orang yang tetap Kamu
sukai sebagai orang dewasa.
4) Sangat menyenangkan
menjadi muda dan lajang
Kamu punya sisa hidup Kamu untuk menikah (dan pernikahan
yang baik!) Tetapi Kamu hanya muda sekali dan Kamu harus menikmati waktu Kamu
menjadi muda dan lajang. Pernikahan itu baik dan indah, tapi ada lebih banyak
kebebasan selama bertahun-tahun Kamu sebagai seorang lajang. Seperti kata
Paulus dalam 1 Korintus 7:32-34
"Orang
yang tidak beristeri memusatkan perhatiannya pada perkara Tuhan, bagaimana
Tuhan berkenan kepadanya.Orang yang beristeri memusatkan perhatiannya pada
perkara duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan isterinya, dan dengan demikian
perhatiannya terbagi-bagi. Perempuan yang tidak bersuami dan anak-anak gadis
memusatkan perhatian mereka pada perkara Tuhan, supaya tubuh dan jiwa mereka
kudus. Tetapi perempuan yang bersuami memusatkan perhatiannya pada perkara
duniawi, bagaimana ia dapat menyenangkan suaminya. "
Original Article by Michael Dicker
Translated by Admin
from fervr.net
No comments:
Post a Comment