Friday, September 27, 2013

MITOS DALAM BERPACARAN: PACARAN MASA SEKOLAH (BAGIAN DUA)

Mau di bawa ke mana hubungan kita?

Mulailah seakan Kamu berniat untuk serius
Apakah Kamu seorang Kristen? Apakah Kamu ingin mengikuti Yesus dalam hidup Kamu? Mengikut Yesus jauh lebih mudah ketika Kamu menikah dengan orang yang tertarik untuk mengikuti-Nya sama seperti Kamu. Jika Kamu masuk ke hubungan dengan orang yang bukan Kristen, Kamu mungkin akan terus masuk ke hubungan dengan orang yang bukan Kristen. Tidak pernah ada pikiran “tiba-tiba” di mana Kamu berpikir, "Ah, sekarang saatnya aku mulai memiliki hubungan serius, jadi aku akan mengubah pikiranku tentang siapa yang akan aku ajak pacaran."
Jika Kamu ingin Allah menjadi yang pertama dalam hidup Kamu, maka biarkan Dia membentuk pilihan Kamu.

Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan, supaya kamu masing-masing mengambil seorang perempuan menjadi isterimu sendiri dan hidup di dalam pengudusan dan penghormatan, bukan di dalam keinginan hawa nafsu, seperti yang dibuat oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah, dan supaya dalam hal-hal ini orang jangan memperlakukan saudaranya dengan tidak baik atau memperdayakannya. Karena Tuhan adalah pembalas dari semuanya ini, seperti yang telah kami katakan dan tegaskan dahulu kepadamu (1 Tesalonika 4:3-6).

Praktik sebelum pernikahan
Apakah pernikahan? Ini adalah hubungan seumur hidup di mana Kamu berada dalam suatu perjanjian (perjanjian yang mengikat) dengan satu orang di hadapan Allah. Kamu tidak berlatih untuk menikah dengan masuk ke sejumlah besar hubungan (seks). Bahkan, semakin banyak dan sering hubunganmu, semakin tidak realistis harapanmu akan istri/suami, dan semakin banyak masalah yang bisa Kamu hadapi untuk menjalani satu hubungan khusus.
Orang tidak berhenti menjadi menarik ketika Kamu menikah. Jika Kamu terus-terusan dalam kebiasaan "memeriksa bakat (seks)", maka Kamu tidak akan secara ajaib berhenti melakukan itu setelah cincin melingkar di jari. Jadi praktiklah untuk menikah dengan cara yang benar: praktik untuk menahan nafsu pada orang-orang. Praktek menghindari pandangan kedua/ketiga/keempat yang mengatakan, "Aku menginginkannya."

Tetapi percabulan dan rupa-rupa kecemaran atau keserakahan disebut sajapun jangan di antara kamu, sebagaimana sepatutnya bagi orang-orang kudus (Efesus 5:3).

Sekarang adalah waktu yang tepat untuk Kamu benar-benar dapat mengikatkan diri ke dalam hubungan dengan Tuhan. Kamu memiliki segala macam kesempatan untuk memutuskan akan menjadi orang seperti apak. Apakah Kamu akan menjadi orang yang setia? Apakah Kamu dapat dipercaya? Apakah Kamu akan mengasihi Allah tidak peduli betapa berat masalah menimpa Kamu?

Mendorong satu sama lain untuk percaya kepada Yesus.
Ibrani 13:1 mengatakan ini:
Peliharalah kasih persaudaraan!
Pasal 13 ayat 4 mengatakan ini:
Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan dihakimi Allah.

Ada dorongan besar dan peringatan dalam dua ayat ini.
Pacaran cenderung seperti “habis manis sepah dibuang”: "Dia hebat banget dalam mencium, tapi dia bukan orang yang tepat buatku." "Dia orang yang menyenangkan untuk diajak jalan, tapi aku tidak akan balas sms-nya. Terlalu murahan. "

Di sisi lain, persahabatan di dalam Tuhan  akan saling mendukung, membantu, dan memperhatikan orang lain untuk membantu mereka dalam hubungan mereka dengan Yesus. Rencana Tuhan bagi kita adalah untuk memperlakukan satu sama lain sebagai keluarga - karena kita adalah bagian dari keluarga Allah. Berteman adalah cara yang baik untuk belajar tentang karakter seseorang. Bahkan, pernikahan yang terbaik adalah ketika pasangannya adalah teman terbaik juga.

Sekarang, Kamu dapat membaca semua ini dan berkata, "Kau mimpi! Kita hidup di dunia nyata di sini, dan itu benar-benar nggak mungkin untuk menghindari pacaran. Apa kamu gila??? "
Ini tidak mudah - terutama ketika hormon Kamu yang memimpin. Tapi itu tidak gila. Ini bagian dari pembelajaran untuk mempercayai Allah - belajar bahwa rencana Allah bagi hubungan saya adalah yang terbaik.
Sebuah dorongan akhir dari Ibrani 12:1-3:
Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.


Diterjemahkan dari artikel yang ditulis oleh Kristen Young
fervr.net

No comments: