Mau di bawa ke mana hubungan kita?
Mulailah seakan Kamu
berniat untuk serius
Apakah Kamu seorang Kristen? Apakah Kamu ingin mengikuti
Yesus dalam hidup Kamu? Mengikut Yesus jauh lebih mudah ketika Kamu menikah
dengan orang yang tertarik untuk mengikuti-Nya sama seperti Kamu. Jika Kamu
masuk ke hubungan dengan orang yang bukan Kristen, Kamu mungkin akan terus
masuk ke hubungan dengan orang yang bukan Kristen. Tidak pernah ada pikiran “tiba-tiba”
di mana Kamu berpikir, "Ah, sekarang saatnya aku mulai memiliki hubungan
serius, jadi aku akan mengubah pikiranku tentang siapa yang akan aku ajak
pacaran."
Jika Kamu ingin Allah menjadi yang pertama dalam hidup Kamu,
maka biarkan Dia membentuk pilihan Kamu.
Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya
kamu menjauhi percabulan, supaya kamu masing-masing mengambil seorang perempuan
menjadi isterimu sendiri dan hidup di dalam pengudusan dan penghormatan, bukan
di dalam keinginan hawa nafsu, seperti yang dibuat oleh orang-orang yang tidak
mengenal Allah, dan supaya dalam hal-hal ini orang jangan memperlakukan
saudaranya dengan tidak baik atau memperdayakannya. Karena Tuhan adalah pembalas
dari semuanya ini, seperti yang telah kami katakan dan tegaskan dahulu kepadamu
(1 Tesalonika 4:3-6).
Praktik sebelum pernikahan
Apakah pernikahan? Ini adalah hubungan seumur hidup di mana Kamu
berada dalam suatu perjanjian (perjanjian yang mengikat) dengan satu orang di
hadapan Allah. Kamu tidak berlatih untuk menikah dengan masuk ke sejumlah besar
hubungan (seks). Bahkan, semakin banyak dan sering hubunganmu, semakin tidak realistis
harapanmu akan istri/suami, dan semakin banyak masalah yang bisa Kamu hadapi
untuk menjalani satu hubungan khusus.
Orang tidak berhenti menjadi menarik ketika Kamu menikah.
Jika Kamu terus-terusan dalam kebiasaan "memeriksa bakat (seks)",
maka Kamu tidak akan secara ajaib berhenti melakukan itu setelah cincin melingkar
di jari. Jadi praktiklah untuk menikah dengan cara yang benar: praktik untuk
menahan nafsu pada orang-orang. Praktek menghindari pandangan kedua/ketiga/keempat
yang mengatakan, "Aku menginginkannya."
Tetapi percabulan dan rupa-rupa
kecemaran atau keserakahan disebut sajapun jangan di antara kamu, sebagaimana
sepatutnya bagi orang-orang kudus (Efesus 5:3).
Sekarang adalah waktu yang tepat untuk Kamu benar-benar
dapat mengikatkan diri ke dalam hubungan dengan Tuhan. Kamu memiliki segala
macam kesempatan untuk memutuskan akan menjadi orang seperti apak.
Apakah Kamu akan menjadi orang yang setia? Apakah Kamu dapat dipercaya? Apakah Kamu
akan mengasihi Allah tidak peduli betapa berat masalah menimpa Kamu?
Mendorong satu sama
lain untuk percaya kepada Yesus.
Ibrani 13:1 mengatakan ini:
Peliharalah kasih persaudaraan!
Pasal 13 ayat 4 mengatakan ini:
Hendaklah kamu semua penuh hormat terhadap perkawinan dan janganlah
kamu mencemarkan tempat tidur, sebab orang-orang sundal dan pezinah akan
dihakimi Allah.
Ada dorongan besar dan peringatan dalam dua ayat ini.
Pacaran cenderung seperti “habis manis sepah dibuang”:
"Dia hebat banget dalam mencium, tapi dia bukan orang yang tepat
buatku." "Dia orang yang menyenangkan untuk diajak jalan, tapi aku tidak
akan balas sms-nya. Terlalu murahan. "
Di sisi lain, persahabatan di dalam Tuhan akan saling mendukung, membantu, dan
memperhatikan orang lain untuk membantu mereka dalam hubungan mereka dengan
Yesus. Rencana Tuhan bagi kita adalah untuk memperlakukan satu sama lain
sebagai keluarga - karena kita adalah bagian dari keluarga Allah. Berteman
adalah cara yang baik untuk belajar tentang karakter seseorang. Bahkan,
pernikahan yang terbaik adalah ketika pasangannya adalah teman terbaik juga.
Sekarang, Kamu dapat membaca semua ini dan berkata,
"Kau mimpi! Kita hidup di dunia nyata di sini, dan itu benar-benar nggak mungkin untuk menghindari pacaran.
Apa kamu gila??? "
Ini tidak mudah - terutama ketika hormon Kamu yang memimpin.
Tapi itu tidak gila. Ini bagian dari pembelajaran untuk mempercayai Allah -
belajar bahwa rencana Allah bagi hubungan saya adalah yang terbaik.
Sebuah dorongan akhir dari Ibrani 12:1-3:
Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang
mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu
merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan
bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus,
yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada
kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti
sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta
Allah. Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat
itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu
menjadi lemah dan putus asa.
Diterjemahkan dari artikel yang ditulis oleh Kristen Young
fervr.net
No comments:
Post a Comment