Friday, September 27, 2013

My Learning Style

My Learning Style

Banyak di antara kita yang memiliki masalah dalam belajar. Kadang kita merasa bahwa kita sudah banyak belajar tapi dengan mudah melupakan apa yang sudah kita pelajari sehingga terciptalah sebuah guyonan yang mengatakan, “semakin banyak membaca, semakin banyak lupa”. Namun, bukan itu saja masalah yang kita hadapi dalam belajar. Kadang kita susah sekali menangkap apa yang diajarkan oleh guru di kelas, susah menghafal pelajaran, kita mudah lelah dan bosan jika duduk diam sambil membaca tulisan, tidak mengerti arti tanda-tanda panah yang ada di buku. Wah… jika mau didaftar, akan sangat banyak masalah yang kita hadapi. Dan masing-masing orang, bias memiliki permasalahannya yang berbeda-beda.
Di sisi lain, kadang kita sebal saat melihat teman yang kelihatannya di kelas tidak pernah mencatat, di rumah banyak main, tetapi waktu ujian nilainya lebih baik dari kita. Padahal, kita sudah mati–matian belajar, bikin catatan dengan bagus dan warna-warni, bikin rangkuman, dan lainnya. Apakah benar kita memang kurang pintar disbanding dengan teman kita itu?  
Profesor Resenweig dari California (Buzan, 1991) meneliti bahwa sekalipun kita diberi sepuluh informasi baru setiap detik seumur hidup, separuh kapasitas penyimpanan otak kita saja belum sepenuhnya terisi. Wow! Luar biasa! Berarti, masalah belajar yang dihadapi oleh setiap orang sebenarnya bukanlah pada kemampuan otak, karena semua orang hanya menggunakan sedikit sekali kapasitas otaknya, tetapi pada bagaimana kita menentukan cara belajar yang sesuai untuk diri kita masing-masing.
Wah, kalau begitu, mungkin saja selama ini kita belum tepat menggunakan cara belajar kita. Kita belajar dengan cara yang tidak sesuai gaya yang tepat dan memaksimallkan potensi kita. Hmmm… jadi bagaimana cara belajar yang tepat untuk kita? Yuk, kita belajar!


Definisi Gaya Belajar
Gaya belajar merujuk kepada variasi dari kemampuan kita untuk mengakumulasi informasi sebaik kita dapat memahaminya. Pada dasarnya, gaya belajar kita adalah metode terbaik yang bisa kita gunakan untuk menggabungkan dan menggunakan pengetahuan kita, guna suatu tujuan tertentu. Setiap individu mungkin memiliki sebuah gaya belajar atau kombinasi dari beberapa gaya belajar. Pada setiap kasus, karakteristik dari sebuah gaya belajar sudah dapat dilihat pada usia yang relatif muda (Janet, 2008).

Macam – macam Gaya Belajar
Terdapat beberapa macam gaya belajar. Ada yang membaginya dalam 3 atau 4 macam gaya belajar. Namun, pada umumnya, gaya belajar itu dibagi menjadi 3 macam sesuai dengan karakteristik masing-masing, yaitu visual, auditori, dan kinestetik
a.      Gaya Belajar Visual
Orang dengan gaya belajar ini secara khas belajar melalui apa pun yang dapat mereka lihat dengan mata mereka. Pembelajar visual adalah mereka yang berusaha mendapatkan tempat duduk paling depan di dalam kelas, harus duduk di baris depan saat menonton teater dan menyukai berada di tempat paling depan saat melihat pertandingan olahraga supaya mendapat sudut pandang yang paling baik. Pembelajar visual memiliki kecenderungan untuk mendeskripsikan apa pun yang mereka lihat sebagaimana kenampakannya. Orang jenis ini menyukai alat bantu semacam foto, diagram, peta, dan grafik. Pembelajar visual biasanya adalah penulis yang baik dan pada umumnya mendapatkan nilai yang baik dalam tugas menulis.

b.      Gaya Belajar Auditori
Pembelajar auditori adalah pendengar  yang baik. Mereka memiliki kecenderungan untuk menyerap informasi dengan lebih efisien melalui suara, musik, diskusi, diajar di kelas, dan lainnya. Individu jenis ini akan lebih menyukai merekam kegiatan belajar mengajar sehingga mereka dapat memutarnya ulang di waktu yang lain untuk dipelajari ulang. Orang dengan gaya belajar Auditori biasanya membaca dengan suara keras untuk membantu mengingat. Dibanding dengan laporan tertulis, pembelajar auditori cenderung untuk  memberikan presentasi dan laporan lisan dengan lebih baik.

c.       Gaya Belajar Kinestetik
Pembelajar kinestetik belajar dengan sentuhan. Hal ini berarti mereka belajar paling baik dengan bergerak, melakukan, menirukan, dan menyentuh. Pembelajar kinestetik cenderung untuk menjadi frustasi ketika mereka harus duduk untuk waktu yang lama. Mereka menikmati melakukan tugas percobaan, penyelidikan, dan pertunjukan.
.
 Karakteristik Gaya Belajar
Dari berbagai macam gaya belajar tersebut, kita termasuk yang mana? Sebenarnya ada tes khusus untuk menentukan gaya belajar kita. Namun, dengan melihat karakteristiknya dan menentukan dominansi dari ciri-ciri yang ada, kita bisa mengira-ngira gaya belajar kita. Dengan demikian, bukan tidak mungkin apabila gaya belajar yang dimiliki tidak hanya satu macam melainkan perpaduan antara beberapa jenis gaya belajar.

1.      Gaya Belajar Visual
Orang – orang visual memiliki cirri – cirri:
·         Rapi dan teratur
·         Berbicara dengan cepat
·         Perencana dan pengatur jangka panjang yang baik
·         Teliti terhadap detail
·         Mementingkan penampilan, baik dalam hal pakaian maupun presentasi
·         Pengeja yang baik dan dapat melihat kata-kata yang sebenarnya dalam pemikiran mereka
·         Mengingat apa yang dilihat, daripada apa yang didengarnya
·         Mengingat dengan asosiasi visual
·         Biasanya tidak tergangugu oleh keributan
·         Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal, kecuali jika diutulis, dan sering kali minta bantuan orang urnuk mengulanginya
·         Pembaca cepat dan tekun
·         Lebih suka membaca daripada dibacakan
·         Membutuhkan pandangan dan tujuan  yang menyeluruh dan bersikap waspada sebelum secara mental merasa pasti tentang suatu masalah atau proyek
·         Mencoret-coret tanpa arti selama berbicara di telepon dan di dalam rapat
·         Lupa menyampaikan pesan verbal kepada orang lain
·         Sering menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat (ya atau tidak)
·         Lebih suka melakukan demonstrasi daripada berpidato
·         Lebih suka seni daripada musik
·         Sering kali mengetahui apa yang harus dikatakan, tetapi tidak pandai dalam memilih kata-kata
·         Kadang- kadang kehilangan konsentrasi ketika mereka ingin memperhatiakn

2.      Gaya Belajar Auditori
·         Berbicara kepada diri sendiri saat bekerja
·         Mudah terganggu oleh keributan
·         Menggerakkan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca
·         Senang membaca dengan keras dan mendengarkan
·         Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, birama, dan warna suara
·         Meresa kesulitan untuk menulis, tetapi hebat dalam bercerita
·         Berbicara dalam irama yang terpola
·         Biasanya pembicara yang fasih
·         Lebih suka music daripada seni
·         Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada yang dilihat
·         Suka berbicara, suka berdisukusi, dan menjelaskan ssesuatu panjang lebar
·         Mempunyai masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan visualisasi, seperti memotong bagian-bagian hingga sesuai satu sama lain
·         Lebih pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya
·         Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik

3.      Gaya Belajar Kinestetik
·         Berbicara dengan perlahan
·         Menanggapi perhatian fisik
·         Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka
·         Berdiri dekat ketika berbicara dengan orang
·         Selalu berorientasi pada fisik dan banyak bergerak
·         Mempunyai perkembangan awal otot-otot yang  besar
·         Belajar melalui memanipulasi dan praktik
·         Menghapal dengan cara berjalan dan melihat
·         Menggunakan jari sebagai penunjuk ketika membaca
·         Banyak menggunakan isyarat tubuh
·         Tidak dapat duduk diam untuk waktu lama
·         Tidak bisa mengingat geografi, kecuali jika mereka memang telah pernah berada di tempat itu
·         Menggunakan kata – kata yang mengandung aksi
·         Menyukai buku – buku yang berorientasi pada plot; mereka mencerminkan aksi dengan gerakan tubuh saat membaca
·         Kemungkinan tulisannya jelek
·         Ingin melakukan segala sesuatu
·         Menyukai permainan yang menyibukkan

Memaksimalkan Gaya Belajar
Setelah kita mengetahui gaya belajar kita masing-masing. Baik untuk kita melakukan tips-tips yang dapat memaksimalkan gaya belajar kita. Berikut ini adalah tips yang disarankan:
1.      Gaya Belajar Visual
·         Mintalah petunjuk tertulis
·         Menggunakan diagram dan flow chart untuk mencatat
·         Catatan yang berwarna-warni
·         Membayangkan pengejaan kata atau fakta yang harus diingat
·         Tuliskan poin kunci
·         Catat apa yang ada di papan tulis
·         Cari tempat duduk di depan saat berada di dalam kelas
·         Melihat video
·         Gunakan stabile untuk menandai poin penting dalam catatan
·         Gunakan kertas grafik untuk membuat diagram dan grafik untuk poin kunci
·         Memanfaatkan ilustrasi untuk mengingat materi yang penting
·         Memanfaatkan perumpamaan untuk menghubungkan konteks yang relevan
·         Tulis penjelasan untuk poin-poin yang sulit

2.      Gaya Belajar Auditori
·         Memanfaatkan rekaman untuk belajar
·         Membaca dengan keras saat belajar
·         Bertanya
·         Menonton video
·         Menggunakan teknik menghubungkan kata untuk mengingat fakta
·         Berpartisipasi dalam diskusi kelas
·         Merekam petunjuk dan catatan
·         Mendengarkan catatan yang direkam
·         Hindari gangguan suara (berisik)
·         Berpartisipasilah pada kelompok belajar
·         Buatlah lagu atau ritme untuk menghafalkan materi
·         Gunakanlah sajak untuk mengingat tanggal, nama, fakta, dan lain-lain
·         Tulislah langkah-langkah dalam bentuk kalimat, lalu bacalah dengan keras

3.      Gaya Belajar Kinsetetik
·         Mempraktikkan teknik
·         Mendemonstrasikan suatu hal
·         Buatlah model
·         Libatkanlah kegiatan yang menggunakan tangan
·         Belajarlah dengan posisi yang nyaman
·         Menghapallah sambil berjalan atau berolahraga
·         Tirulah atau perankanlah poin kunci untuk menguatkan memori
·         Daripada menempatkan bukumu di atas meja saat membaca, cobalah untuk memegang dengan tanganmu
·         Ketika memberi penjelasan akan sesuatu, cobalah untuk berdiri
·         Mencatatlah saat kamu membaca

Dengan kita mengetahui cara belajar kita, akan lebih mudah bagi kita untuk belajar dengan baik di kemudian hari.

Sumber:
Buzan, Tony. Teknik Optimalisasi Daya Ingat, Temuan Terkini tentang Otak Manusia. 2002. Yogyakarta: Ikon.
DePorter, Bobbi dan Mike Hernacki. Quantum Learning: Unleashing The Genius in You. 1999. Bandung: Kaifa





No comments: