My Learning Style
Banyak
di antara kita yang memiliki masalah dalam belajar. Kadang kita merasa bahwa
kita sudah banyak belajar tapi dengan mudah melupakan apa yang sudah kita
pelajari sehingga terciptalah sebuah guyonan
yang mengatakan, “semakin banyak membaca, semakin banyak lupa”. Namun, bukan
itu saja masalah yang kita hadapi dalam belajar. Kadang kita susah sekali
menangkap apa yang diajarkan oleh guru di kelas, susah menghafal pelajaran,
kita mudah lelah dan bosan jika duduk diam sambil membaca tulisan, tidak
mengerti arti tanda-tanda panah yang ada di buku. Wah… jika mau didaftar, akan
sangat banyak masalah yang kita hadapi. Dan masing-masing orang, bias memiliki
permasalahannya yang berbeda-beda.
Di
sisi lain, kadang kita sebal saat melihat teman yang kelihatannya di kelas
tidak pernah mencatat, di rumah banyak main, tetapi waktu ujian nilainya lebih
baik dari kita. Padahal, kita sudah mati–matian belajar, bikin catatan dengan
bagus dan warna-warni, bikin rangkuman, dan lainnya. Apakah benar kita memang
kurang pintar disbanding dengan teman kita itu?
Profesor Resenweig dari California (Buzan, 1991) meneliti bahwa sekalipun kita diberi sepuluh
informasi baru setiap detik seumur hidup, separuh kapasitas penyimpanan otak
kita saja belum sepenuhnya terisi. Wow! Luar biasa! Berarti, masalah belajar
yang dihadapi oleh setiap orang sebenarnya bukanlah pada kemampuan otak, karena
semua orang hanya menggunakan sedikit sekali kapasitas otaknya, tetapi pada
bagaimana kita menentukan cara belajar yang sesuai untuk diri kita
masing-masing.
Wah,
kalau begitu, mungkin saja selama ini kita belum tepat menggunakan cara belajar
kita. Kita belajar dengan cara yang tidak sesuai gaya yang tepat dan
memaksimallkan potensi kita. Hmmm… jadi bagaimana cara belajar yang tepat untuk
kita? Yuk, kita belajar!
Definisi Gaya Belajar
Gaya
belajar merujuk kepada variasi dari kemampuan kita untuk mengakumulasi informasi
sebaik kita dapat memahaminya. Pada dasarnya, gaya belajar kita adalah metode
terbaik yang bisa kita gunakan untuk menggabungkan dan menggunakan pengetahuan
kita, guna suatu tujuan tertentu. Setiap individu mungkin memiliki sebuah gaya
belajar atau kombinasi dari beberapa gaya belajar. Pada setiap kasus,
karakteristik dari sebuah gaya belajar sudah dapat dilihat pada usia yang relatif
muda (Janet, 2008).
Macam – macam Gaya Belajar
Terdapat
beberapa macam gaya belajar. Ada yang membaginya dalam 3 atau 4 macam gaya
belajar. Namun, pada umumnya, gaya belajar itu dibagi menjadi 3 macam sesuai
dengan karakteristik masing-masing, yaitu visual, auditori, dan kinestetik
a.
Gaya Belajar Visual
Orang dengan gaya belajar ini secara khas belajar
melalui apa pun yang dapat mereka lihat dengan mata mereka. Pembelajar visual
adalah mereka yang berusaha mendapatkan tempat duduk paling depan di dalam
kelas, harus duduk di baris depan saat menonton teater dan menyukai berada di
tempat paling depan saat melihat pertandingan olahraga supaya mendapat sudut
pandang yang paling baik. Pembelajar visual memiliki kecenderungan untuk
mendeskripsikan apa pun yang mereka lihat sebagaimana kenampakannya. Orang
jenis ini menyukai alat bantu semacam foto, diagram, peta, dan grafik.
Pembelajar visual biasanya adalah penulis yang baik dan pada umumnya
mendapatkan nilai yang baik dalam tugas menulis.
b.
Gaya Belajar Auditori
Pembelajar auditori adalah pendengar yang baik. Mereka memiliki kecenderungan
untuk menyerap informasi dengan lebih efisien melalui suara, musik, diskusi,
diajar di kelas, dan lainnya. Individu jenis ini akan lebih menyukai merekam
kegiatan belajar mengajar sehingga mereka dapat memutarnya ulang di waktu yang
lain untuk dipelajari ulang. Orang dengan gaya belajar Auditori biasanya
membaca dengan suara keras untuk membantu mengingat. Dibanding dengan laporan
tertulis, pembelajar auditori cenderung untuk
memberikan presentasi dan laporan lisan dengan lebih baik.
c. Gaya
Belajar Kinestetik
Pembelajar kinestetik belajar dengan sentuhan. Hal ini
berarti mereka belajar paling baik dengan bergerak, melakukan, menirukan, dan
menyentuh. Pembelajar kinestetik cenderung untuk menjadi frustasi ketika mereka
harus duduk untuk waktu yang lama. Mereka menikmati melakukan tugas percobaan,
penyelidikan, dan pertunjukan.
.
Karakteristik Gaya Belajar
Dari berbagai macam gaya belajar tersebut, kita termasuk
yang mana? Sebenarnya ada tes khusus untuk menentukan gaya belajar kita. Namun,
dengan melihat karakteristiknya dan menentukan dominansi dari ciri-ciri yang
ada, kita bisa mengira-ngira gaya belajar kita. Dengan demikian, bukan tidak
mungkin apabila gaya belajar yang dimiliki tidak hanya satu macam melainkan
perpaduan antara beberapa jenis gaya belajar.
1.
Gaya
Belajar Visual
Orang – orang visual memiliki cirri – cirri:
·
Rapi
dan teratur
·
Berbicara
dengan cepat
·
Perencana
dan pengatur jangka panjang yang baik
·
Teliti
terhadap detail
·
Mementingkan
penampilan, baik dalam hal pakaian maupun presentasi
·
Pengeja
yang baik dan dapat melihat kata-kata yang sebenarnya dalam pemikiran mereka
·
Mengingat
apa yang dilihat, daripada apa yang didengarnya
·
Mengingat
dengan asosiasi visual
·
Biasanya
tidak tergangugu oleh keributan
·
Mempunyai
masalah untuk mengingat instruksi verbal, kecuali jika diutulis, dan sering
kali minta bantuan orang urnuk mengulanginya
·
Pembaca
cepat dan tekun
·
Lebih
suka membaca daripada dibacakan
·
Membutuhkan
pandangan dan tujuan yang menyeluruh dan
bersikap waspada sebelum secara mental merasa pasti tentang suatu masalah atau
proyek
·
Mencoret-coret
tanpa arti selama berbicara di telepon dan di dalam rapat
·
Lupa
menyampaikan pesan verbal kepada orang lain
·
Sering
menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat (ya atau tidak)
·
Lebih
suka melakukan demonstrasi daripada berpidato
·
Lebih
suka seni daripada musik
·
Sering
kali mengetahui apa yang harus dikatakan, tetapi tidak pandai dalam memilih
kata-kata
·
Kadang-
kadang kehilangan konsentrasi ketika mereka ingin memperhatiakn
2.
Gaya
Belajar Auditori
·
Berbicara
kepada diri sendiri saat bekerja
·
Mudah
terganggu oleh keributan
·
Menggerakkan
bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku ketika membaca
·
Senang
membaca dengan keras dan mendengarkan
·
Dapat
mengulangi kembali dan menirukan nada, birama, dan warna suara
·
Meresa
kesulitan untuk menulis, tetapi hebat dalam bercerita
·
Berbicara
dalam irama yang terpola
·
Biasanya
pembicara yang fasih
·
Lebih
suka music daripada seni
·
Belajar
dengan mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada yang dilihat
·
Suka
berbicara, suka berdisukusi, dan menjelaskan ssesuatu panjang lebar
·
Mempunyai
masalah dengan pekerjaan-pekerjaan yang melibatkan visualisasi, seperti
memotong bagian-bagian hingga sesuai satu sama lain
·
Lebih
pandai mengeja dengan keras daripada menuliskannya
·
Lebih
suka gurauan lisan daripada membaca komik
3.
Gaya
Belajar Kinestetik
·
Berbicara
dengan perlahan
·
Menanggapi
perhatian fisik
·
Menyentuh
orang untuk mendapatkan perhatian mereka
·
Berdiri
dekat ketika berbicara dengan orang
·
Selalu
berorientasi pada fisik dan banyak bergerak
·
Mempunyai
perkembangan awal otot-otot yang besar
·
Belajar
melalui memanipulasi dan praktik
·
Menghapal
dengan cara berjalan dan melihat
·
Menggunakan
jari sebagai penunjuk ketika membaca
·
Banyak
menggunakan isyarat tubuh
·
Tidak
dapat duduk diam untuk waktu lama
·
Tidak
bisa mengingat geografi, kecuali jika mereka memang telah pernah berada di
tempat itu
·
Menggunakan
kata – kata yang mengandung aksi
·
Menyukai
buku – buku yang berorientasi pada plot; mereka mencerminkan aksi dengan
gerakan tubuh saat membaca
·
Kemungkinan
tulisannya jelek
·
Ingin
melakukan segala sesuatu
·
Menyukai
permainan yang menyibukkan
Memaksimalkan Gaya Belajar
Setelah kita
mengetahui gaya belajar kita masing-masing. Baik untuk kita melakukan tips-tips
yang dapat memaksimalkan gaya belajar kita. Berikut ini adalah tips yang
disarankan:
1.
Gaya
Belajar Visual
·
Mintalah
petunjuk tertulis
·
Menggunakan
diagram dan flow chart untuk mencatat
·
Catatan
yang berwarna-warni
·
Membayangkan
pengejaan kata atau fakta yang harus diingat
·
Tuliskan
poin kunci
·
Catat
apa yang ada di papan tulis
·
Cari
tempat duduk di depan saat berada di dalam kelas
·
Melihat
video
·
Gunakan
stabile untuk menandai poin penting dalam catatan
·
Gunakan
kertas grafik untuk membuat diagram dan grafik untuk poin kunci
·
Memanfaatkan
ilustrasi untuk mengingat materi yang penting
·
Memanfaatkan
perumpamaan untuk menghubungkan konteks yang relevan
·
Tulis
penjelasan untuk poin-poin yang sulit
2.
Gaya
Belajar Auditori
·
Memanfaatkan
rekaman untuk belajar
·
Membaca
dengan keras saat belajar
·
Bertanya
·
Menonton
video
·
Menggunakan
teknik menghubungkan kata untuk mengingat fakta
·
Berpartisipasi
dalam diskusi kelas
·
Merekam
petunjuk dan catatan
·
Mendengarkan
catatan yang direkam
·
Hindari
gangguan suara (berisik)
·
Berpartisipasilah
pada kelompok belajar
·
Buatlah
lagu atau ritme untuk menghafalkan materi
·
Gunakanlah
sajak untuk mengingat tanggal, nama, fakta, dan lain-lain
·
Tulislah
langkah-langkah dalam bentuk kalimat, lalu bacalah dengan keras
3.
Gaya
Belajar Kinsetetik
·
Mempraktikkan
teknik
·
Mendemonstrasikan
suatu hal
·
Buatlah
model
·
Libatkanlah
kegiatan yang menggunakan tangan
·
Belajarlah
dengan posisi yang nyaman
·
Menghapallah
sambil berjalan atau berolahraga
·
Tirulah
atau perankanlah poin kunci untuk menguatkan memori
·
Daripada
menempatkan bukumu di atas meja saat membaca, cobalah untuk memegang dengan
tanganmu
·
Ketika
memberi penjelasan akan sesuatu, cobalah untuk berdiri
·
Mencatatlah
saat kamu membaca
Dengan kita mengetahui cara belajar kita, akan lebih
mudah bagi kita untuk belajar dengan baik di kemudian hari.
Sumber:
Buzan, Tony. Teknik Optimalisasi Daya Ingat, Temuan
Terkini tentang Otak Manusia. 2002. Yogyakarta: Ikon.
DePorter, Bobbi
dan Mike Hernacki. Quantum Learning: Unleashing The Genius in You. 1999.
Bandung: Kaifa
No comments:
Post a Comment